ANDA PENGUNJUNG KE




Terima kasih kami ucapkan kepada semua yang sudah berpartisipasi mengirimkan tulisan ke BLog Cerpen, Baik karya sendiri maupun artikel dari sumber lain. Mohon maaf kepada yang kiriman tulisannya belum bisa kami muat dikarenakan keterbatasan waktu...!!!



Showing posts with label novel. Show all posts
Showing posts with label novel. Show all posts

Ikhtiar ( Berusaha dan Berdoa) Bab 14. Akhirnya Menikah

Bab 14. Akhirnya Menikah
Gendre: Drama Rumah Tangga
Jenis: Fiksi

Ikhtiar (Berusaha dan Berdoa) Bab 13. Terpaksa

Judul: Ikhtiar (Berusaha dan Berdoa) 

Bab 13 Terpaksa
Status: On Going
Gendre: Drama Rumah Tangga

Pernikahanku !

Judul: Pernikahanku (Failed Revenge)
Status: Cerpen Langsung Tamat
Gendre: Drama Keluarga
Jenis: Fiksi

SaLam BLogger !!!

Alhamdulilah belakangan ini ternyata sudah banyak pembaca blog cerpen ini. Sebetulnya ada beberapa cerita yang masuk ke email form saya beberapa hari ini. Semuanya sudah saya baca. Tapi sungguh, saya benar-benar minta maaf, Karna setelah saya baca memang ada beberapa tulisan yang menurut saya belum bisa saya muat ke dalam blog cerpen ini. Bukan karna ceritanya tidak menarik, namun lebih kepada hal-hal yang dituangkan ke dalam cerita menurut saya masih kurang mudah dipahami dan ada yang tidak sesuai dengan aturan yang saya buat.

Untuk semua yang tertarik mengirimkan cerita ke blog cerpen ini, dimohon agar kedepannya dapat menggunakan tata bahasa yang simple dan mudah dipahami. Saya juga berharap agar cerita-cerita selanjutnya juga jika bisa adalah cerita-cerita yang mungkin bisa menjadi pelajaran atau bermanfaat bagi orang banyak. Artinya cerita-cerita yang dimaksud adalah cerita-cerita yang walaupun fiksi (Bukan kisah nyata) tapi juga bukan cerita yang di luar logika.

I'm Stalker and I'm Proud




 Setiap orang pasti mau orang yang mereka cintai bisa membalas perasaan mereka.
Entah itu sebagai pacar, selingkuhan atau dalam bentuk apapun itu yang penting Si Dia mau membalas
perasaan kita. Oh iya, cerita ini gue tulis berdasarkan pengalaman hidup gue. Alias asli.
Cerita kali ini kiriman dari Steven Wijaya. Ceritanya inspirasi dari kisah sendiri katanya. Dan tidak ada satu katapun yang saya edit dalam cerita Steven. Selamat Membaca.

* * * * * * * * * *
 
 Semuanya terjadi pada pertengahan tahun 2013. Waktu itu gue masih duduk di bangku kelas 3 SMP. Jika dibandingkan dengan murid-murid lain gue ini lebih mirip tipe murid eksentrik. Gue nggak terlalu tertarik pada pergaulan begitu juga dengan yang namanya medsos. Menurut gue itu semua hanya buang-buang uang. Gue memang tinggal di kota besar, tapi telponan sama tetangga sebelah aja udah lebih dari cukup daripada harus eksis di medsos.

Cinta Pertama (Eps.2)

Eps.2
Cerita sebelumnya (Klik disini)
Link Terkait :
Episode 1
Episode 2
Episode 3
Episode 4 (End) 


16 tahun sudah Ia lewati dengan kesendirian. Waktu yang sangat lama untuk melupakan. Berkali-kali Ibunda Tama mengenalkannya dengan banyak gadis. Tapi tak ada satupun yang menarik hati Tama. "Nak, sampai kapan kamu sendiri terus? umurmu itu lho. Teman-temanmu banyak yang anak-anaknya sudah pada gadis. Sementara kamu? Jangankan anak, jangankan istri, pacar saja tidak pernah kamu bawa ke rumah. Kamu sebenarnya menunggu apa nak'?". Kalimat Ibunya sudah terlalu sering Ia dengar. Tapi apa boleh buat. Memang itu yang sedang terjadi padanya. Sendiri di umur yang sudah kepala tiga. Jangankan Ibunya, teman dekatnyapun tidak pernah berhasil membuat Tama jatuh hati kepada gadis manapun. Tapi Dimas tidak pernah putus asa menghadapi sahabatnya ini.

Cinta Pertama

Eps. 1
Hari ini umurnya tepat menginjak 32 tahun. Pria baik, Berwajah tampan, Bertubuh gagah, dengan ekonomi yang berkecukupan, dan karir cemerlang yang luar biasa masih saja tidak menunjukkan tanda-tanda ingin menikah. Bukan karena Ia masih ingin bermain-main dengan banyak gadis. Jangankan bermain-main dengan banyak gadis, satu saja dia belum punya.
Tama bukannya terlalu selektif pada setiap perempuan yang datang padanya. Hanya saja Ia tidak ingin melukai perasaan perempuan yang nantinya akan hidup bersamanya. Bayangan Rima yang masih saja berlari-lari dipikirannyalah yang membuat Ia ragu. Sulit sekali melupakan perempuan itu. Perempuan pertama yang dipacarinya saat SMA dulu. Tak terbayangkan bertahun-tahun Tama tidak juga membuka hatinya untuk perempuan lain. Semenjak Ia lulus SMA, Sarjana dan bahkan saat ini sudah bekerja. Padahal Dimas sahabat karibnya selalu mengingatkan bahwa Rima hanyalah cinta monyet yang harusnya mudah Ia lupakan. Tapi sayang, tidak bagi Tama. Baginya tak ada perempuan manapun yang dapat menandingi semua yang ada pada Rima. Wajahnya yang cantik, Tubuhnya yang proporsional bak model, Otaknya yang cerdas, Wawasannya yang luas, dan Tingkah lakunya yang begitu terlihat High Class.

Kisah Tragis Bian

Aku menikah dengan laki-laki yang aku cintai dan yang aku yakin Iapun begitu. Aku butuh laki-laki yang selalu memberiku semangat, Aku butuh laki-laki yang selalu mendukungku di saat aku jatuh, disaat aku merasa terpuruk, disaat aku merasa putus asa, bahkan di saat aku jatuh miskin.
Bukan laki-laki yang selalu mendorongku untuk berkarir, semangat bekerja di luar bahkan bertahan dari kerasnya tekanan dari atasan.
Aku ini perempuan, Ibu, Istri, sekaligus anak. Aku memang harus tegar demi anak-anakku. Tapi apakah aku tidak boleh manja sebagai istri? Apa sudah tidak patut dilindungi sebagai anak?
Selalu dan selalu merasa begini.

Ada satu waktu dimana aku sering curhat oleh suamiku perihal pekerjaanku, Tekanan-tekanan yang terjadi dalam pekerjaan, Kenapa seringnya malas bekerja dan memilih cuti bersama anak-anak di rumah. Aku tau aku harus sabar. Aku mengerti aku harus membantu suamiku menafkahi keluarga kami. Tapi tidak bolehkah aku bermanja? Kenapa? Kenapa semakin hari kau malah justru semakin mirip Ibu? Ibuku yang selalu bawel setiap kali aku tidak berangkat bekerja, Ibuku yang selalu mengomel tiap kali aku cuti, Ibu yang selalu ketakutan jika aku tidak lagi bekerja, maka kami akan hidup susah. Wahai suamiku. Tidak yakinkah engkau bahwa Allah SWT. akan selalu membukakan pintu rejeki dari mana saja untuk keluargamu? Allah menitipkan rejeki untuk istri dan anak-anakmu melalui tanganmu yang kokoh, bukan melalui tenaga istrimu langsung. Tidak bisakah kau paham bahwa pekerjaan ini membuatku sulit bernafas?

Demi Waktu

Selamat Malam, cerpen kali ini saya posting atas kiriman dari Mba Fenny Fatmawati, judul cerpennya "Demi Waktu". Untuk Mba fenny saya ucapkan banyak terima kasih atas partisipasinya mengirimkan cerpen ini. Semoga bisa menjadi inspirasi bagi para pembaca untuk juga menuliss kisahnya dan dikirim ke BLog ini. Cerpen kiriman ini tidak saya rubah sedikitpun. Semuanya asli berdasarkan kiriman Mba FennyFatmawati. OK, berikut ini kisahnya.

DEMI WAKTU
Sore itu Nuni dan Nila pergi ke pasar untuk membeli keperluan memasak  nanti malam, maklum lah anak kost semua serba sendiri disitulah awal pertemuan Nuni dengan dia ,..  Doni namanya
“Cari apa mbak..???? “(sapanya dengan senyum)

Kisah Rinto

Cerpen yang saya posting kali ini kiriman dari Eko Juniharto. Kisah yang inspiratif. Untuk Eko, saya ucapkan banyak terima kasih atas partisipasinya. Berikut ini kisahnya.

KISAH RINTO

First Heartbreak

Mimpi itu terus menerus menghantuiku setiap malam. Entah kenapa rasanya masih saja sesak setiap kali mengingat kejadian itu. Sehingga tak pernah seharipun aku tidak memimpikannya. Padahal kejadian itu sudah 2 tahun yang lalu. Tapi masih saja tersimpan dibenakku. Aku yang sangat pemalu ini merasa sangat terpukul dengan kejadian itu.

Ini minggu kedua aku berada di sekolah ini. Sekolah SMU biasa yang lokasinya sangat jauh dari rumahku. Butuh waktu sekitar 2 jam untuk sampai di sekolah ini. Aku biasanya naik kereta ke sekolah. Aku sengaja memilih sekolah yang begitu jauh dari sekolah SMP asalku dulu. Aku ingin menghindari kejadian masa lalu. Aku berharap tidak ada seorangpun di SMU ini yang pernah satu SMP denganku dulu. Jangan sampai ada. Diminggu kedua ini syukurnya aku memang belum menemukan orang yang berasal dari SMPku dulu.
“Hai, loe koq gue perhatiin dari minggu lalu sendiriaaan terus. Gak pernah ke kantin, gak pernah keluar kelas kalo bukan karena keperluan. Emang loe sendirian ya? Loe ngga ada temen satu SMP?” tiba-tiba ada gadis cantik yang menyapaku dikelas. Sedikit terkejut, tapi kucoba bersikap tenang, aku memang selalu gugup setiap kali ada yang mengajakku bicara. Yah inilah aku si pemalu yang bertampang pas-pasan.

Aku, Kamu, dan Sahabatku !


“Ahahahah……. boleh juga. Daripada gue ngga laku-laku”. Canda Dita sambil tertawa lepas. Dasar perempuan aneh. Kupikir bagaimana tanggapannya saat aku menawarkan dia menjadi istri kedua suamiku. Ternyata dia tertawa seperti orang gila begitu. Aku juga tidak serius sih tentunya. Ya masa iya rumah tanggaku yang kubina selama 10 tahun ini dan nyaris tidak ada masalah mau aku rusak dengan kehadiran madu suami di rumah kami. Wuuiiih, tak terbayangkan deh bagaimana jadinya.

Awalnya candaan itu terlontar ketika Dita sahabatku itu tiba-tiba minta dicarikan jodoh untuknya. Maklum, aku yang lebih muda darinya sudah 10 tahun membina rumah tangga. Sementara dia masih belum. Dita memang tergolong perempuan biasa-biasa saja dan tidak pandai bersolek, padahal dia cukup manis ketika tatanan rambutnya sedikit rapih dan wajahnya terpoles sedikit bedak. Tapi sayangnya dia malas sekali melakukan itu.

Pinangan !

Sebelumnya untuk penjelasan saja. Bahwa cerpen yang akan saya posting di blog ini, kali ini bukanlah karangan/tulisan saya sendiri. Saya dapat cerita ini juga dari Milist di kantor seperti cerita yang sebelumnya saya posting juga yang berjudul "Perempuan yang dicintai Suamiku". Judul cerpen kali ini "Pinangan". Saya juga tidak mengetahui sumber ataupun penulisnya. bagi teman-teman yang mungkin tau sumber atau penulisnya atau pernah membaca sebelumnya, mohon diinfokan kepada saya.
PINANGAN !

Hana semakin menundukkan kepala. Bulir-bulir keringat dingin membasahi pelipis dan telapak tangannya. Dia tak pernah menyangka akan mendapatkan tawaran ini dari orangtua asuhnya.

“Apa Mas  Irfan kurang tampan? Kurang gagah? ” goda Pak Cipto sembari tersenyum lembut.

Perempuan yang dicintai suamiku !

Entah ini kisah nyata atau bukan. Saya mendapatkan cerpen ini dari Milist di kantor tempat saya bekerja. Saya juga lupa siapa pengirim dan pengarangnya. Yang jelas cerita ini sangat menarik untuk dibaca.
Tidak ada kata atau kalimat yang saya rubah sedikitpun kecuali nama pemeran. Karna takut ini kisah nyata. Jadi nama mereka saya samarkan, semuanya murni dari si Pengirim. Jika suatu hari nanti saya mengetahui siapa penulisnya, Pasti akan saya tulis di sini.
Berikut ini kisahnya !

Perempuan yang dicintai Suamiku
Kehidupan pernikahan kami awalnya baik-baik saja menurutku.Meskipun menjelang pernikahan selalu terjadi konflik, tapi setelah menikah Angga tampak baik dan lebih menuruti apa mauku.
Kami tidak pernah bertengkar hebat, kalau marah dia cenderung diam dan pergi ke kantornya bekerja sampai subuh, baru pulang ke rumah, mandi, kemudian mengantar anak kami sekolah. Tidurnya sangat sedikit, makannyapun sedikit. Aku pikir dia Workaholic.

Ayahku dimana?


Aku terlahir tanpa Ayah. Bukan. Bukan karna Ibu perempuan tidak baik yang melahirkanku sebelum menikah. Tapi karna……
saat aku lahir, Ayah telah lama tiada. Ibu hanya bilang Ayah meninggal dalam kecelakaan. Tapi setiap kali menceritakan itu, sorot mata Ibu berbeda. Sepertinya Ibu menutupi sesuatu. Aku yang sudah 16 tahun ini merasa sangat aneh tumbuh besar tanpa tahu sosok Ayah, hanya fotonya saja yang bisa kupandangi, itupun jika Ibu sedang ingin membuka album foto Ayah. Karna Ibu hanya menyimpan satu foto Ayah di satu album itu. Tidak ada foto lain. Itu pula yang membuatku bertanya-tanya. Sebagai seorang anak, naluriku terbangun untuk mengetahui bagaimana sosok Ayahku dulu, seperti apa dia. Aku sangat ingin tahu.
Diam-diam aku mencuri lihat foto Ayah dalam satu-satunya Album lama yang kami punya saat Ibu tertidur lelap. Tepat seperti dugaanku, ada tulisan dibalik foto itu. “Jakarta, Jl. Kenanga V Blok C2 Taman Kenanga, dijalan ini kita bertemu, dijalan ini pula kita berpisah terpisah”. Aku tidak mengerti. Apa maksud tulisan ini? Apakah Alamat ini adalah tempat di mana Ayah dan Ibu pertama kali bertemu? Apakah Ayah mengalami kecelakaan di jalan ini juga?. Yang lebih membuatku penasaran adalah coretan di kata berpisah yang menjadi terpisah. Seolah menyiratkan arti bahwa mereka di paksa berpisah. Apa artinya ini? Semakin penasaran aku melihatnya.

Tentang Mika

Waktu itu umurnya baru dua setengah tahun. Mika namanya, meski ia hanya anak seorang pembantu, tapi menurutku ia anak yang cantik dan berkulit bersih. Dalam hati aku berkata “Anak cantik itu rasanya tidak cocok hidup susah”. Ia sering sekali diajak Mba minah bermain ke rumahku sambil menunggunya selesai mengerjakan pekerjaan rumah sehari-hari. Memang aku mengizinkannya. 

Selain karna aku suka anak-anak, aku juga berpikir kalau Mika bisa jadi teman bermain Aline anakku yang sebaya dengannya. Suatu hari Minah minta izin bekerja hanya setengah hari, baru jam 1 siang dia sudah minta izin pulang. Alasannya karna Mika sakit demam tinggi sudah sejak dua hari lalu. Aku terkejut, karna Minah baru mengatakannya sekarang.

“kenapa kamu baru bilang sekarang, diberi obat apa sama dokter?”. Tanyaku pada Minah. Ia hanya tertunduk mendengar pertanyaanku. 
“Lho, kenapa? Kamu ko diam saja? Apa sakitnya parah?”
“bukan begitu Bu, sayaa.... ngga punya uang untuk bawa Mika ke dokter”. Jawabnya lirih sambil menitikkan air mata. 

Saluran WhatsApp.
Cerita Warna Warni.
Cerpen, Novel, Trilogy,
Horror, Curhat, dll.
Gabung yuk yang suka bercerita
dan mau belajar Blogging.



Belanja Produk Bermutu dan Berkelas 100% Original dari Official Store.