ANDA PENGUNJUNG KE




Terima kasih kami ucapkan kepada semua yang sudah berpartisipasi mengirimkan tulisan ke BLog Cerpen, Baik karya sendiri maupun artikel dari sumber lain. Mohon maaf kepada yang kiriman tulisannya belum bisa kami muat dikarenakan keterbatasan waktu...!!!



Showing posts with label Cerpen Upay. Show all posts
Showing posts with label Cerpen Upay. Show all posts

Ikhtiar (Berusaha dan Berdoa) Bab 13. Terpaksa

Judul: Ikhtiar (Berusaha dan Berdoa) 

Bab 13 Terpaksa
Status: On Going
Gendre: Drama Rumah Tangga

Ikhtiar (Berusaha dan Berdoa) Bab 12. Semakin mencintainya

Judul: Ikhtiar (Berusaha dan Berdoa) 

Bab 12 Semakin Mencintainya
Status: On Going
Gendre: Drama Rumah Tangga

Ikhtiar (Berusaha dan Berdoa) Bab 11 Kenyataan 2

Judul: Ikhtiar (Berusaha dan Berdoa) 

Bab 11 Kenyataan 2
Status: On Going
Gendre: Drama Rumah Tangga

Ikhtiar (Berusaha dan Berdoa) Bab 10. Kenyataan

Judul: Ikhtiar (Berusaha dan Berdoa) 

Bab 10 Kenyataan
Status: On Going
Gendre: Drama Rumah Tangga

Jadilah matre sesuai aturan

Ini kisah nyata. Nama gue Femi. Tulisan ini gue tulis untuk memperingati kalian para perempuan. Ingat, jangan mau nemenin laki-laki membangun hidup dari nol. Lu semua yang baca kisah ini diharap jangan baper ya. Mungkin gak semua laki-laki seperti laki-laki yang mau gue ceritain dikisah gue kali ini. Bisa jadi guenya aja yang sial.

Kisah Shodaqoh Utsman bin Affan

Sumber artikel tercantum diakhir tulisan ini.

Muslim itu harus cerdas, teringat kisah utsman bin affan membeli sumur Yahudi 

WAQAF SHADAQAH JARIYAH MILIK UTSMAN BIN AFFAN DI MADINAH
Waqaf ini berupa bangunan hotel yang disewakan..
Apakah Anda tahu kalau sahabat nabi khalifah Utsman bin Affan adalah seorang  pebisnis yang kaya raya, namun mempunyai sifat murah hati dan dermawan. Dan ternyata beliau radhiallahu ‘anhu sampai saat ini memiliki rekening di salah satu bank di Saudi, bahkan rekening dan tagihan listriknya juga masih atas nama beliau.

Selamatkan anak kita

Tulisan ini diambil dari facebook page yang narasumbernya terdapat diakhir tulisan. Harap bijak menyikapinya. Terima kasih.

SELAMATKAN ANAK KITA

“Aa, Abang, Kaka. Masuk kamar!” Suara Ayah tegas dengan nada dan volume cukup tinggi, namun bermimik wajah lembut..

Ada apa gerangan..?
Ayah hampir tidak pernah sekeras ini saat berbicara..

Kami bertiga masuk ke kamar, menuruti perintah Ayah dengan kepala tertunduk..
Peluh masih membasahi sekujur punggung.. kami baru pulang bermain bola di kampung sebelah saat adzan Isya' telah berkumandang..
Memang kami terlalu larut bermain..

The Queen of Aceh Battle

Tulisan ini diadaptasi dari akun facebook yang keterangan sumbernya terdapat diakhir tulisan. Harap bijak menyikapinya. Terima kasih.

SUMEDANG, 6 NOVEMBER 1908
Tepat 11 Desember 1906, 
Bupati Sumedang, Pangeran Aria Suriaatmaja kedatangan tiga orang tamu. Ketiganya merupakan tawanan titipan pemerintah Hindia Belanda. Seorang perempuan tua renta, rabun serta menderita encok, seorang lagi lelaki tegap berumur kurang lebih 50 tahun dan remaja tanggung berusia 15 tahun. Walau tampak lelah mereka bertiga tampak tabah. Pakaian lusuh yang dikenakan perempuan itu merupakan satu-satunya pakaian yang ia punya selain sebuah tasbih dan sebuah periuk nasi dari tanah liat.

Jodoh PilihanMu (Tari)

Semenjak Papa bangkrut, aku menjadi gadis yang lebih mandiri. Bagaimanapun, aku harus menjadi penopang hidup Mama.
Aku harus bisa mengandalkan diriku sendiri untuk menghidupiku dan Mama. Sementara Papa dipenjara, aku akan terus berusaha membahagiakan Mama.

Aku benci sekali pada Oma, dia keterlaluan. Setiap hari mencaci Mama. Menyalahkan Mama atas kebangkrutan dan dipenjaranya Papa. Andai Orangtua Mama masih ada, mungkin kami akan tinggal dengan mereka. Sayang saat ini kami hanya bisa mengandalkan Oma yang Ibunya Papa. Alhasil setiap hari Mama jadi bulan-bulanan Oma.

Doni

Hai, Assalamualaikum Wr. Wb.
Ketemu lagi di BLog Cerpen. BLogPen hari ini akan sharing cerita yang bukan karya sendiri. Tulisan ini gak sengaja BLogPen temuin di salah satu akun Facebook bernama Rini Ratnarini.

Dalam tulisan ini sama sekali tidak ada yang BLogPen tambahkan atau kurangkan dari tulisan aslinya. Semuanya masih sama persis seperti di akun facebook tersebut. Entah ceritanya nyata atau fiksi, yang jelas BLogPen sangat tersentuh sekali dengan cerita yang dituliskan di akun tersebut. Sayangnya penulis tidak menuliskan judul cerita. Jadi judul "Doni" BlogPen ambil dari si tokoh utama dalam cerita tersebut. Yuk simak kisahnya. Semoga dapat bermanfaat untuk semua pembaca BLogPen.

* * * * *

Mohon di baca sampai habis semoga bermamfaat...*Sangat menginspirasi untuk para orang tua*

Jodoh PilihanMu (Adiba)

Pic. from Google

Rumah Tangga

Pic from google
Aku ini laki-laki biasa awalnya. Lulus sekolah dengan nilai cukup. Tidak kurang juga tidak lebih. Sempat kuliah namun gagal. Tapi tidak menyurutkan langkahku untuk tetap hidup damai. Kemudian aku bekerja pada salah satu perusahaan swasta yang cukup besar. Singkat cerita, entah kapan dan bagaimana mulanya, aku bertemu dengan perempuan ini. Perempuan yang sangat-sangat biasa. Wajah biasa-biasa saja penampilanpun sederhana.

Dia juga bekerja di perusahaan swasta besar di kota ini. Entah sejak kapan kamipun dekat. Karna perhatiannya yang luar biasa membuatku nyaman, akupun jatuh hati padanya. Walaupun aku tau dia biasa saja. Ya, karna dia tidak cantik. Sedangkan aku yang digilai banyak perempuan, mungkin seharusnya mendapatkan gadis yang super cantik agar serasi denganku.

Mantan

Gue benci banget sama lo. Benci sebenci bencinya. Seharusnya sebagai sesama perempuan, lo ngerti gimana perasaan gue. Gue berharap lo nolak dengan permintaan gue yang sebetulnya menyakitkan ini. Tapi apa boleh dikata, justru gue yang bego-begonya maksa lu supaya masuk ke kehidupan gue dan suami gue. Karna gue gak punya pilihan. Meski benci tapi gue harus tetep jalanin. Lu tau rasanya gimana sakit ini? Gue yakin seratus persen gak akan.

Gue tau lu gak kenal gue, bahkan kita sama sekali gak pernah ketemu. Gue tau ini bukan salah lu. Tapi gue pingin banget nyalahin lu. Karna gue kesel. Lu itu bukan apa-apa. Dibanding gue, lu itu nihil. Sementara gue? Apa kurangnya gue coba? Gue lebih cantik, gue lebih cerdas, karir gue lebih cemerlang, gue lebih gaya, dan yang paling penting dari itu semua, gue lebih punya banyak penggemar dari pada lu yang biasa-biasa aja. Biasa banget malah.

2 tahun lamanya gue dan mas Alif menjalin hubungan. Tiba-tiba Ayah gue merasa kami sudah lama dekat. Karna itulah tiba-tiba aja Ayah menanyakan tentang keseriusan Mas Alif denganku putrinya. Tanpa gue duga, Mas Alif merespon pertanyaan Ayah dengan lamarannya ke gue. Karna gue mencintainya dengan sangat, maka sudah pasti gue terima dia jadi calon suami gue. Kamipun menikah.

Laura

Posting kali ini kiriman cerita fiksi dari Nurauniaqilah Halijan. Terima kasih kami ucapkan kepada Nurainiaqilah yang sudah berpartisipasi mengirimkan tulisannya ke blog kami. Berikut ini cerita fiksi kirimannya. Selamat membaca...................

School and boring memang kobinasi yang menarik. Argh! Im too clever to stuck in this entah apa-apa school. Aku menongkat dagu sambil memandang ke luar.
“Is that something more important outside there?” tegur Puan Ain, guru Sejarah.
“Mind your own business” aku berkata sinis sebelum berlalu ke luar.
“How rude!!” marahnya.

Menikah


Hukuman. Ini hukuman buatku. Mungkin aku memang pantas menerima ini semua. Sudah dua tahun Mas Bali suamiku terbaring koma di rumah sakit. Bahkan asuransi kesehatannyapun sudah tidak lagi mengcover semua biaya pengobatannya. Di awal tahun kemarin, dokter menyarankanku untuk melepas semua mesin penopang hidupnya.

Karna mesin-mesin itulah jantung Mas Bali masih berdenyut, Nafas Mas Bali masih tersisa. Padahal sebetulnya, jika tanpa mesin-mesin itu, Mas Bali sudah tiada. Karna asuransi sudah tidak mengcover, harta kamipun sudah habis banyak, dokter beberapa kali menyaranku menandatangani dokumen persetujuan pelepasan mesin penopang hidup Mas Bali. Ya Allah, inikah karma buatku, inikah balasan yang Engkau berikan kepadaku karna dulu aku suudzon kepadaMu? Tak adakah hukuman yang lain?

Setiap saat aku berdoa, setiap saat aku memohon kepada Allah agar segera diberikan kekuatan atas apa yang harus aku lakukan. Apakah harus menyerah saja? Bagaimana dengan Jingga? Apa yang akan Ia katakan jika besar nanti Ia tau bahwa Ibunya sudah sangat tega menyerah membiarkan dokter melepas mesin penopang hidup Ayahnya. Ya Allah, beri aku petunjuk.

Bagaimana karma ini bisa berlaku padaku? Berikut kujabarkan kisahku yang sudah dengan mudahnya bersikap Suudzon kepada Sang Pencipta.

Cinta Pertama (Eps.2)

Eps.2
Cerita sebelumnya (Klik disini)
Link Terkait :
Episode 1
Episode 2
Episode 3
Episode 4 (End) 


16 tahun sudah Ia lewati dengan kesendirian. Waktu yang sangat lama untuk melupakan. Berkali-kali Ibunda Tama mengenalkannya dengan banyak gadis. Tapi tak ada satupun yang menarik hati Tama. "Nak, sampai kapan kamu sendiri terus? umurmu itu lho. Teman-temanmu banyak yang anak-anaknya sudah pada gadis. Sementara kamu? Jangankan anak, jangankan istri, pacar saja tidak pernah kamu bawa ke rumah. Kamu sebenarnya menunggu apa nak'?". Kalimat Ibunya sudah terlalu sering Ia dengar. Tapi apa boleh buat. Memang itu yang sedang terjadi padanya. Sendiri di umur yang sudah kepala tiga. Jangankan Ibunya, teman dekatnyapun tidak pernah berhasil membuat Tama jatuh hati kepada gadis manapun. Tapi Dimas tidak pernah putus asa menghadapi sahabatnya ini.

Seandainya

Suatu ketika di suatu malam yang penuh bintang. Saya duduk sendiri di sebuah cafe kecil di tengah kota. Saya sengaja memilih meja di luar ruangan, yang letaknya di halaman cafe, diatas rumput hijau sintetis yang membuat saya merasa nyaman dengan kehijauannya.

Karna cafe ini memang sering ramai, maka tak heran jika pemilik cafe membuat jarak antar meja satu dengan yang lain tidak begitu jauh. Seperti meja yang kursinya tengah saya duduki ini berdekatan dengan meja sebuah keluarga kecil yang sedang asik berbincang sambil menunggu makanan mereka dihidangkan pelayan cafe. Awalnya sih saya sama sekali tidak bermaksud menguping. Hanya saja karna saat itu saya sedang sendirian dan tidak ada teman bicara, sehingga saya seperti melamun, maka tidak heran jika pembicaraan mereka terdengar. Bukan pembicaraan yang terlalu penting bagi saya untuk saya dengarkan. Karna itu pembicaraan sepasang suami istri yang sepertinya sedang galau memikirkan kehidupan masa depan keluarga mereka. Namun yang membuat saya tertarik mendengarkan lebih jauh adalah ketika sang suami berkata "Mah, papah dapat tawaran mutasi kerja di luar provinsi. Kalo papah tertarik dan bersedia ikut, maka nanti akan di fasilitasi rumah, kendaraan, dan segala fasilitas lainnya. Bahkan gaji juga jauh lebih besar ketimbang sekarang. Menurutmu gimana mah?".

Love is Simple



Aku pikir yang namanya cinta itu indah dan begitu rumit. Ternyata sangat simple sekali.
Umurku 21 Tahun saat pertama kali merasakan debar-debar itu. Memang mungkin di tahun yang katanya milenium ini,
Umur 21 cukup telat jika baru pertama merasakan rasa itu. Tapi ya itulah yang terjadi.
Tidak butuh waktu lama untuk jatuh cinta pada laki-laki yang menjadi kekasihku saat itu.
Dia begitu mempesona diriku. Meski dia laki-laki sederhana yang hidupnya biasa-biasa saja.
Tidak terlalu tampan, tapi cukup menarik bagi perempuan-perempuan di sekelilingnya.
Tak disangka perasaan diapun sama denganku. Kami menjalin hubungan cukup lama. Kurang lebih 4 tahun.
Tapi tidak ada tanda-tanda juga darinya bahwa Ia akan melamarku.

Tepat diumurku yang ke 25, kami membuat janji bertemu di cafe tempat kami biasa makan.
Hatiku sangat berdebar saat itu. Kupikir dihari ulang tahunku itu aku akan mendapatkan kejutan yang mungkin tidak akan kulupakan seumur hidupku.

Saluran WhatsApp.
Cerita Warna Warni.
Cerpen, Novel, Trilogy,
Horror, Curhat, dll.
Gabung yuk yang suka bercerita
dan mau belajar Blogging.



Belanja Produk Bermutu dan Berkelas 100% Original dari Official Store.