ANDA PENGUNJUNG KE




Terima kasih kami ucapkan kepada semua yang sudah berpartisipasi mengirimkan tulisan ke BLog Cerpen, Baik karya sendiri maupun artikel dari sumber lain. Mohon maaf kepada yang kiriman tulisannya belum bisa kami muat dikarenakan keterbatasan waktu...!!!



Showing posts with label koleksi cerpen. Show all posts
Showing posts with label koleksi cerpen. Show all posts

Pernikahanku !

Judul: Pernikahanku (Failed Revenge)
Status: Cerpen Langsung Tamat
Gendre: Drama Keluarga
Jenis: Fiksi

Jodoh PilihanMu (Tari)

Semenjak Papa bangkrut, aku menjadi gadis yang lebih mandiri. Bagaimanapun, aku harus menjadi penopang hidup Mama.
Aku harus bisa mengandalkan diriku sendiri untuk menghidupiku dan Mama. Sementara Papa dipenjara, aku akan terus berusaha membahagiakan Mama.

Aku benci sekali pada Oma, dia keterlaluan. Setiap hari mencaci Mama. Menyalahkan Mama atas kebangkrutan dan dipenjaranya Papa. Andai Orangtua Mama masih ada, mungkin kami akan tinggal dengan mereka. Sayang saat ini kami hanya bisa mengandalkan Oma yang Ibunya Papa. Alhasil setiap hari Mama jadi bulan-bulanan Oma.

Doni

Hai, Assalamualaikum Wr. Wb.
Ketemu lagi di BLog Cerpen. BLogPen hari ini akan sharing cerita yang bukan karya sendiri. Tulisan ini gak sengaja BLogPen temuin di salah satu akun Facebook bernama Rini Ratnarini.

Dalam tulisan ini sama sekali tidak ada yang BLogPen tambahkan atau kurangkan dari tulisan aslinya. Semuanya masih sama persis seperti di akun facebook tersebut. Entah ceritanya nyata atau fiksi, yang jelas BLogPen sangat tersentuh sekali dengan cerita yang dituliskan di akun tersebut. Sayangnya penulis tidak menuliskan judul cerita. Jadi judul "Doni" BlogPen ambil dari si tokoh utama dalam cerita tersebut. Yuk simak kisahnya. Semoga dapat bermanfaat untuk semua pembaca BLogPen.

* * * * *

Mohon di baca sampai habis semoga bermamfaat...*Sangat menginspirasi untuk para orang tua*

Jodoh PilihanMu (Adiba)

Pic. from Google

Mantan

Gue benci banget sama lo. Benci sebenci bencinya. Seharusnya sebagai sesama perempuan, lo ngerti gimana perasaan gue. Gue berharap lo nolak dengan permintaan gue yang sebetulnya menyakitkan ini. Tapi apa boleh dikata, justru gue yang bego-begonya maksa lu supaya masuk ke kehidupan gue dan suami gue. Karna gue gak punya pilihan. Meski benci tapi gue harus tetep jalanin. Lu tau rasanya gimana sakit ini? Gue yakin seratus persen gak akan.

Gue tau lu gak kenal gue, bahkan kita sama sekali gak pernah ketemu. Gue tau ini bukan salah lu. Tapi gue pingin banget nyalahin lu. Karna gue kesel. Lu itu bukan apa-apa. Dibanding gue, lu itu nihil. Sementara gue? Apa kurangnya gue coba? Gue lebih cantik, gue lebih cerdas, karir gue lebih cemerlang, gue lebih gaya, dan yang paling penting dari itu semua, gue lebih punya banyak penggemar dari pada lu yang biasa-biasa aja. Biasa banget malah.

2 tahun lamanya gue dan mas Alif menjalin hubungan. Tiba-tiba Ayah gue merasa kami sudah lama dekat. Karna itulah tiba-tiba aja Ayah menanyakan tentang keseriusan Mas Alif denganku putrinya. Tanpa gue duga, Mas Alif merespon pertanyaan Ayah dengan lamarannya ke gue. Karna gue mencintainya dengan sangat, maka sudah pasti gue terima dia jadi calon suami gue. Kamipun menikah.

Laura

Posting kali ini kiriman cerita fiksi dari Nurauniaqilah Halijan. Terima kasih kami ucapkan kepada Nurainiaqilah yang sudah berpartisipasi mengirimkan tulisannya ke blog kami. Berikut ini cerita fiksi kirimannya. Selamat membaca...................

School and boring memang kobinasi yang menarik. Argh! Im too clever to stuck in this entah apa-apa school. Aku menongkat dagu sambil memandang ke luar.
“Is that something more important outside there?” tegur Puan Ain, guru Sejarah.
“Mind your own business” aku berkata sinis sebelum berlalu ke luar.
“How rude!!” marahnya.

Menikah


Hukuman. Ini hukuman buatku. Mungkin aku memang pantas menerima ini semua. Sudah dua tahun Mas Bali suamiku terbaring koma di rumah sakit. Bahkan asuransi kesehatannyapun sudah tidak lagi mengcover semua biaya pengobatannya. Di awal tahun kemarin, dokter menyarankanku untuk melepas semua mesin penopang hidupnya.

Karna mesin-mesin itulah jantung Mas Bali masih berdenyut, Nafas Mas Bali masih tersisa. Padahal sebetulnya, jika tanpa mesin-mesin itu, Mas Bali sudah tiada. Karna asuransi sudah tidak mengcover, harta kamipun sudah habis banyak, dokter beberapa kali menyaranku menandatangani dokumen persetujuan pelepasan mesin penopang hidup Mas Bali. Ya Allah, inikah karma buatku, inikah balasan yang Engkau berikan kepadaku karna dulu aku suudzon kepadaMu? Tak adakah hukuman yang lain?

Setiap saat aku berdoa, setiap saat aku memohon kepada Allah agar segera diberikan kekuatan atas apa yang harus aku lakukan. Apakah harus menyerah saja? Bagaimana dengan Jingga? Apa yang akan Ia katakan jika besar nanti Ia tau bahwa Ibunya sudah sangat tega menyerah membiarkan dokter melepas mesin penopang hidup Ayahnya. Ya Allah, beri aku petunjuk.

Bagaimana karma ini bisa berlaku padaku? Berikut kujabarkan kisahku yang sudah dengan mudahnya bersikap Suudzon kepada Sang Pencipta.

I'm Stalker and I'm Proud




 Setiap orang pasti mau orang yang mereka cintai bisa membalas perasaan mereka.
Entah itu sebagai pacar, selingkuhan atau dalam bentuk apapun itu yang penting Si Dia mau membalas
perasaan kita. Oh iya, cerita ini gue tulis berdasarkan pengalaman hidup gue. Alias asli.
Cerita kali ini kiriman dari Steven Wijaya. Ceritanya inspirasi dari kisah sendiri katanya. Dan tidak ada satu katapun yang saya edit dalam cerita Steven. Selamat Membaca.

* * * * * * * * * *
 
 Semuanya terjadi pada pertengahan tahun 2013. Waktu itu gue masih duduk di bangku kelas 3 SMP. Jika dibandingkan dengan murid-murid lain gue ini lebih mirip tipe murid eksentrik. Gue nggak terlalu tertarik pada pergaulan begitu juga dengan yang namanya medsos. Menurut gue itu semua hanya buang-buang uang. Gue memang tinggal di kota besar, tapi telponan sama tetangga sebelah aja udah lebih dari cukup daripada harus eksis di medsos.

Cinta Pertama (Eps.2)

Eps.2
Cerita sebelumnya (Klik disini)
Link Terkait :
Episode 1
Episode 2
Episode 3
Episode 4 (End) 


16 tahun sudah Ia lewati dengan kesendirian. Waktu yang sangat lama untuk melupakan. Berkali-kali Ibunda Tama mengenalkannya dengan banyak gadis. Tapi tak ada satupun yang menarik hati Tama. "Nak, sampai kapan kamu sendiri terus? umurmu itu lho. Teman-temanmu banyak yang anak-anaknya sudah pada gadis. Sementara kamu? Jangankan anak, jangankan istri, pacar saja tidak pernah kamu bawa ke rumah. Kamu sebenarnya menunggu apa nak'?". Kalimat Ibunya sudah terlalu sering Ia dengar. Tapi apa boleh buat. Memang itu yang sedang terjadi padanya. Sendiri di umur yang sudah kepala tiga. Jangankan Ibunya, teman dekatnyapun tidak pernah berhasil membuat Tama jatuh hati kepada gadis manapun. Tapi Dimas tidak pernah putus asa menghadapi sahabatnya ini.

Seandainya

Suatu ketika di suatu malam yang penuh bintang. Saya duduk sendiri di sebuah cafe kecil di tengah kota. Saya sengaja memilih meja di luar ruangan, yang letaknya di halaman cafe, diatas rumput hijau sintetis yang membuat saya merasa nyaman dengan kehijauannya.

Karna cafe ini memang sering ramai, maka tak heran jika pemilik cafe membuat jarak antar meja satu dengan yang lain tidak begitu jauh. Seperti meja yang kursinya tengah saya duduki ini berdekatan dengan meja sebuah keluarga kecil yang sedang asik berbincang sambil menunggu makanan mereka dihidangkan pelayan cafe. Awalnya sih saya sama sekali tidak bermaksud menguping. Hanya saja karna saat itu saya sedang sendirian dan tidak ada teman bicara, sehingga saya seperti melamun, maka tidak heran jika pembicaraan mereka terdengar. Bukan pembicaraan yang terlalu penting bagi saya untuk saya dengarkan. Karna itu pembicaraan sepasang suami istri yang sepertinya sedang galau memikirkan kehidupan masa depan keluarga mereka. Namun yang membuat saya tertarik mendengarkan lebih jauh adalah ketika sang suami berkata "Mah, papah dapat tawaran mutasi kerja di luar provinsi. Kalo papah tertarik dan bersedia ikut, maka nanti akan di fasilitasi rumah, kendaraan, dan segala fasilitas lainnya. Bahkan gaji juga jauh lebih besar ketimbang sekarang. Menurutmu gimana mah?".

Love is Simple



Aku pikir yang namanya cinta itu indah dan begitu rumit. Ternyata sangat simple sekali.
Umurku 21 Tahun saat pertama kali merasakan debar-debar itu. Memang mungkin di tahun yang katanya milenium ini,
Umur 21 cukup telat jika baru pertama merasakan rasa itu. Tapi ya itulah yang terjadi.
Tidak butuh waktu lama untuk jatuh cinta pada laki-laki yang menjadi kekasihku saat itu.
Dia begitu mempesona diriku. Meski dia laki-laki sederhana yang hidupnya biasa-biasa saja.
Tidak terlalu tampan, tapi cukup menarik bagi perempuan-perempuan di sekelilingnya.
Tak disangka perasaan diapun sama denganku. Kami menjalin hubungan cukup lama. Kurang lebih 4 tahun.
Tapi tidak ada tanda-tanda juga darinya bahwa Ia akan melamarku.

Tepat diumurku yang ke 25, kami membuat janji bertemu di cafe tempat kami biasa makan.
Hatiku sangat berdebar saat itu. Kupikir dihari ulang tahunku itu aku akan mendapatkan kejutan yang mungkin tidak akan kulupakan seumur hidupku.

Cinta Pertama

Eps. 1
Hari ini umurnya tepat menginjak 32 tahun. Pria baik, Berwajah tampan, Bertubuh gagah, dengan ekonomi yang berkecukupan, dan karir cemerlang yang luar biasa masih saja tidak menunjukkan tanda-tanda ingin menikah. Bukan karena Ia masih ingin bermain-main dengan banyak gadis. Jangankan bermain-main dengan banyak gadis, satu saja dia belum punya.
Tama bukannya terlalu selektif pada setiap perempuan yang datang padanya. Hanya saja Ia tidak ingin melukai perasaan perempuan yang nantinya akan hidup bersamanya. Bayangan Rima yang masih saja berlari-lari dipikirannyalah yang membuat Ia ragu. Sulit sekali melupakan perempuan itu. Perempuan pertama yang dipacarinya saat SMA dulu. Tak terbayangkan bertahun-tahun Tama tidak juga membuka hatinya untuk perempuan lain. Semenjak Ia lulus SMA, Sarjana dan bahkan saat ini sudah bekerja. Padahal Dimas sahabat karibnya selalu mengingatkan bahwa Rima hanyalah cinta monyet yang harusnya mudah Ia lupakan. Tapi sayang, tidak bagi Tama. Baginya tak ada perempuan manapun yang dapat menandingi semua yang ada pada Rima. Wajahnya yang cantik, Tubuhnya yang proporsional bak model, Otaknya yang cerdas, Wawasannya yang luas, dan Tingkah lakunya yang begitu terlihat High Class.

Hanya Aku Yang Tahu

Artikel kali ini dikirim dari "Sayyidah Umayah". Sebenarnya ada beberapa artikel kiriman pembaca yang agak saya kurang pahami perihal nama. Ada satu email mengirimkan beberapa cerita tapi nama lengkap dan nama penulisnya berbeda. Untuk diketahui bersama bahwa pada form kirim cerita, nama lengkap seharusnya di isi dengan nama pengirim cerita ya, bedakan dengan nama penulis. Kecuali memang karangan sendiri, nama lengkap dan nama penulis mungkin akan sama.

Oke, kita lanjut aja ke cerita berikutnya ya ini kiriman dari email yang sama dengan cerita sebelumnya yaitu "Aisyah Untuk Faaris". Kali ini judulnya "Hanya Aku Yang Tahu". Semoga kisahnya inspiratif lagi ya pembaca. Yuk disimak lagi.

* * * * * * * * * *


Setiap accident pasti membuat perasaan menjadi tidak baik. Karena pagi itu aku harus segera hadir dalam seminar yang diadakan di salah satu Universitas di daerah ku. Aku harus buru-buru karena waktunya sudah mepet dan tempat diadakan seminar sangat jauh dari tempat tinggal ku. Hal yang membuat aku harus buru-buru adalah pembicara seminar kali itu adalah seorang penulis novel yang sangat aku suka. Beliau adalah Bang TERE LIYE. Betapa kesempatan berharga ini jangan sampai disia-siakn. Jadi, jangan sampai ketinggalan sedikitpun.

Aisyah untuk Faaris

Cerita kali ini kiriman dari "Riend Humairah". Saya ucapkan banyak terima kasih atas ceritanya. Sudah saya baca dan ceritanya sangat menarik sekali. Alurnya jelas, kalimatnya sederhana, mudah dipahami dan yang paling penting dari cerita ini adalah hikmahnya. Bisa menjadi inspirasi bagi anak-anak muda yang saat ini sedang mencari jodohnya.
Pokonya ceritanya baguss banget deh. dan katanya lagi, ini cerita kisah nyata. Yuk di simak.

* * * * * * * * * *
Aisyah Untuk Faaris

“Masya Allah dia tampan sekali Aisy” Shifa menyikutku tampak dibinar matanya sorot kekaguman yang luar biasa pada sosok pria yang berdiri tegak didepan lapangan  sedang memberikan kultum dipagi jumat ini. Dia Faaris Salam, murid kelas X11  Ipa 1 yang most wanted di MA Miftahul Huda ini. Selain paras yang menawan, kak Faaris_biasa aku memanggilnya_juga seorang ketua Rohis dan hafiz Qur’an serta pemegang juara satu umum semester kemarin. Bisa disimpulkan untuk jatuh cinta pada kak Faaris bukanlah hal yang sulit.

Sahabat Bayang-Bayang

Tulisan yang saya muat kali ini kiriman dari "Dinik Afrianingsih". Saya ucapkan banyak terima kasih atas kirimannya.Cerita ini fiktif dan hanya karangan semata. Mohon lebih bijak dalam me ngambil maksud dari inti cerita ini. Selamat Membaca.

* * * * * * * * * *

Sahabat Bayang-Bayang

Tak pernah ada rasa sesal yang hinggap dalam hati kecil ini. Ataupun rasa takut, tak pernah terpikir dan terasakan olehku. Gadis muda yang penuh imajinasi. Apa salahnya berteman bahkan bersahabat? Tak salahkan? Tapi, mengapa semua memandang penuh keanehan padaku? Mereka selalu bertanya ‘Kenapa harus kamu?’. Sementara aku hanya bisa menatap bingung tak mengerti apa yang mereka bicarakan.
            “Hei, Forehead! Apa yang kau pikirkan?” tanya seseorang yang membuyarkan lamunanku.
            “Ah, kau mengagetkanku Ino pig.” jawabku sambil menatapnya dengan kesal. Tentu itu hanya sebuah gurauan. Tak pernah aku merasa benar-benar kesal padanya. Teman ‘Nyataku’ Yamanaka Ino.

Kisah Tragis Bian

Aku menikah dengan laki-laki yang aku cintai dan yang aku yakin Iapun begitu. Aku butuh laki-laki yang selalu memberiku semangat, Aku butuh laki-laki yang selalu mendukungku di saat aku jatuh, disaat aku merasa terpuruk, disaat aku merasa putus asa, bahkan di saat aku jatuh miskin.
Bukan laki-laki yang selalu mendorongku untuk berkarir, semangat bekerja di luar bahkan bertahan dari kerasnya tekanan dari atasan.
Aku ini perempuan, Ibu, Istri, sekaligus anak. Aku memang harus tegar demi anak-anakku. Tapi apakah aku tidak boleh manja sebagai istri? Apa sudah tidak patut dilindungi sebagai anak?
Selalu dan selalu merasa begini.

Ada satu waktu dimana aku sering curhat oleh suamiku perihal pekerjaanku, Tekanan-tekanan yang terjadi dalam pekerjaan, Kenapa seringnya malas bekerja dan memilih cuti bersama anak-anak di rumah. Aku tau aku harus sabar. Aku mengerti aku harus membantu suamiku menafkahi keluarga kami. Tapi tidak bolehkah aku bermanja? Kenapa? Kenapa semakin hari kau malah justru semakin mirip Ibu? Ibuku yang selalu bawel setiap kali aku tidak berangkat bekerja, Ibuku yang selalu mengomel tiap kali aku cuti, Ibu yang selalu ketakutan jika aku tidak lagi bekerja, maka kami akan hidup susah. Wahai suamiku. Tidak yakinkah engkau bahwa Allah SWT. akan selalu membukakan pintu rejeki dari mana saja untuk keluargamu? Allah menitipkan rejeki untuk istri dan anak-anakmu melalui tanganmu yang kokoh, bukan melalui tenaga istrimu langsung. Tidak bisakah kau paham bahwa pekerjaan ini membuatku sulit bernafas?

Demi Waktu

Selamat Malam, cerpen kali ini saya posting atas kiriman dari Mba Fenny Fatmawati, judul cerpennya "Demi Waktu". Untuk Mba fenny saya ucapkan banyak terima kasih atas partisipasinya mengirimkan cerpen ini. Semoga bisa menjadi inspirasi bagi para pembaca untuk juga menuliss kisahnya dan dikirim ke BLog ini. Cerpen kiriman ini tidak saya rubah sedikitpun. Semuanya asli berdasarkan kiriman Mba FennyFatmawati. OK, berikut ini kisahnya.

DEMI WAKTU
Sore itu Nuni dan Nila pergi ke pasar untuk membeli keperluan memasak  nanti malam, maklum lah anak kost semua serba sendiri disitulah awal pertemuan Nuni dengan dia ,..  Doni namanya
“Cari apa mbak..???? “(sapanya dengan senyum)

No Tittle

ini ada kisah menarik nih, dapat dari Milist kantor. Katanya sih cerita ini kisah nyata. Tapi Nama dan wilayah yang bersangkutan disamarkan. Semoga kita dapat ambil hikmahnya dari cerita ini ya. Oh iya, cerita ini diambil dari Facebook Page "Strawberry". Yuk disimak langsung.
 ***
Bismillahir-Rah maanir-Rahim ... Cerita ini nyata pernah kejadian ni, guys. Di sebuah kota kecil di daerah Jawa Barat.. Sebut aja nama kotanya Las Vegas (nama daerah disamarkan). Daerah ini meskipun Cuma kota kecil, tapi tingkat ekonomi masyarakatnya maju pesat. Ini juga kali yang bikin orang-orangnya mulai lupa daratan. Adalah Ivan, seorang karyawan mini market yang baru pindah ke Las Vegas. Doi ngekost di pinggiran kota ini. Ivan ini meskipun masih muda dan ganteng, tapi doi relijius loh. Dia ga pernah sekalipun ninggalin sholat. Bukan Cuma rajin sholat, tapi doi sholatnya selalu di mesjid.

Kisah Rinto

Cerpen yang saya posting kali ini kiriman dari Eko Juniharto. Kisah yang inspiratif. Untuk Eko, saya ucapkan banyak terima kasih atas partisipasinya. Berikut ini kisahnya.

KISAH RINTO

First Heartbreak

Mimpi itu terus menerus menghantuiku setiap malam. Entah kenapa rasanya masih saja sesak setiap kali mengingat kejadian itu. Sehingga tak pernah seharipun aku tidak memimpikannya. Padahal kejadian itu sudah 2 tahun yang lalu. Tapi masih saja tersimpan dibenakku. Aku yang sangat pemalu ini merasa sangat terpukul dengan kejadian itu.

Ini minggu kedua aku berada di sekolah ini. Sekolah SMU biasa yang lokasinya sangat jauh dari rumahku. Butuh waktu sekitar 2 jam untuk sampai di sekolah ini. Aku biasanya naik kereta ke sekolah. Aku sengaja memilih sekolah yang begitu jauh dari sekolah SMP asalku dulu. Aku ingin menghindari kejadian masa lalu. Aku berharap tidak ada seorangpun di SMU ini yang pernah satu SMP denganku dulu. Jangan sampai ada. Diminggu kedua ini syukurnya aku memang belum menemukan orang yang berasal dari SMPku dulu.
“Hai, loe koq gue perhatiin dari minggu lalu sendiriaaan terus. Gak pernah ke kantin, gak pernah keluar kelas kalo bukan karena keperluan. Emang loe sendirian ya? Loe ngga ada temen satu SMP?” tiba-tiba ada gadis cantik yang menyapaku dikelas. Sedikit terkejut, tapi kucoba bersikap tenang, aku memang selalu gugup setiap kali ada yang mengajakku bicara. Yah inilah aku si pemalu yang bertampang pas-pasan.

Saluran WhatsApp.
Cerita Warna Warni.
Cerpen, Novel, Trilogy,
Horror, Curhat, dll.
Gabung yuk yang suka bercerita
dan mau belajar Blogging.



Belanja Produk Bermutu dan Berkelas 100% Original dari Official Store.