Posting kali ini kiriman cerita fiksi dari Nurauniaqilah Halijan. Terima kasih kami ucapkan kepada Nurainiaqilah yang sudah berpartisipasi mengirimkan tulisannya ke blog kami. Berikut ini cerita fiksi kirimannya. Selamat membaca...................
School and boring memang kobinasi yang menarik. Argh! Im too clever to stuck in this entah apa-apa school. Aku menongkat dagu sambil memandang ke luar.
“Is that something more important outside there?” tegur Puan Ain, guru Sejarah.
“Mind your own business” aku berkata sinis sebelum berlalu ke luar.
“How rude!!” marahnya.
ANDA PENGUNJUNG KE
Showing posts with label cerpen Pinangan. Show all posts
Showing posts with label cerpen Pinangan. Show all posts
Menikah

Karna mesin-mesin itulah jantung Mas Bali masih berdenyut, Nafas Mas Bali masih tersisa. Padahal sebetulnya, jika tanpa mesin-mesin itu, Mas Bali sudah tiada. Karna asuransi sudah tidak mengcover, harta kamipun sudah habis banyak, dokter beberapa kali menyaranku menandatangani dokumen persetujuan pelepasan mesin penopang hidup Mas Bali. Ya Allah, inikah karma buatku, inikah balasan yang Engkau berikan kepadaku karna dulu aku suudzon kepadaMu? Tak adakah hukuman yang lain?
Setiap saat aku berdoa, setiap saat aku memohon kepada Allah agar segera diberikan kekuatan atas apa yang harus aku lakukan. Apakah harus menyerah saja? Bagaimana dengan Jingga? Apa yang akan Ia katakan jika besar nanti Ia tau bahwa Ibunya sudah sangat tega menyerah membiarkan dokter melepas mesin penopang hidup Ayahnya. Ya Allah, beri aku petunjuk.
Bagaimana karma ini bisa berlaku padaku? Berikut kujabarkan kisahku yang sudah dengan mudahnya bersikap Suudzon kepada Sang Pencipta.
Apakah Aku Sendiri?
Assalamualaikum, Terima kasih terucapkan kepada "Babe Kurniawan" yang sudah mengirimkan tulisannya ke Blog Cerpen.
Tulisan yang berjudul "Apakah Aku Sendiri" karya dari "Babe Kurniawan" saya rasa lebih menceritakan curahan hati seorang sarjana. Mungkin para pembaca juga pernah mengalami hal yang serupa? Siapa tau kisah ini bisa menjadi penyemangat kita semua dalam menjalani hidup ini.
Selamat membaca !
Tulisan yang berjudul "Apakah Aku Sendiri" karya dari "Babe Kurniawan" saya rasa lebih menceritakan curahan hati seorang sarjana. Mungkin para pembaca juga pernah mengalami hal yang serupa? Siapa tau kisah ini bisa menjadi penyemangat kita semua dalam menjalani hidup ini.
Selamat membaca !
* * * * * * * * * *
Desember 2014, perjalanan
hidup ku sesungguhnya baru dimulai. Hangatnya mentari menyambut untuk memulai
aktivas baru ku. Diusia muda ku, banyak impian dan harapan yang aku ingin kan,
semangat ku begitu besar, kepercayaan diri ku begitu tinggi. Kesuksesan dan
kemapanan tak lain dari banyaknya harapan yang aku inginkan.
Demi Waktu
Selamat Malam, cerpen kali ini saya posting atas kiriman dari Mba Fenny Fatmawati, judul cerpennya "Demi Waktu". Untuk Mba fenny saya ucapkan banyak terima kasih atas partisipasinya mengirimkan cerpen ini. Semoga bisa menjadi inspirasi bagi para pembaca untuk juga menuliss kisahnya dan dikirim ke BLog ini. Cerpen kiriman ini tidak saya rubah sedikitpun. Semuanya asli berdasarkan kiriman Mba FennyFatmawati. OK, berikut ini kisahnya.
DEMI WAKTU
Sore itu Nuni dan Nila pergi ke pasar untuk membeli keperluan memasak nanti malam, maklum lah anak kost semua serba sendiri disitulah awal pertemuan Nuni dengan dia ,.. Doni namanya
“Cari apa mbak..???? “(sapanya dengan senyum)
Kisah Rinto
Cerpen yang saya posting kali ini kiriman dari Eko Juniharto. Kisah yang inspiratif. Untuk Eko, saya ucapkan banyak terima kasih atas partisipasinya. Berikut ini kisahnya.
KISAH RINTO
First Heartbreak
Mimpi itu terus menerus menghantuiku setiap malam. Entah kenapa rasanya masih saja sesak setiap kali mengingat kejadian itu. Sehingga tak pernah seharipun aku tidak memimpikannya. Padahal kejadian itu sudah 2 tahun yang lalu. Tapi masih saja tersimpan dibenakku. Aku yang sangat pemalu ini merasa sangat terpukul dengan kejadian itu.
Ini minggu kedua aku berada di sekolah ini. Sekolah SMU biasa yang lokasinya sangat jauh dari rumahku. Butuh waktu sekitar 2 jam untuk sampai di sekolah ini. Aku biasanya naik kereta ke sekolah. Aku sengaja memilih sekolah yang begitu jauh dari sekolah SMP asalku dulu. Aku ingin menghindari kejadian masa lalu. Aku berharap tidak ada seorangpun di SMU ini yang pernah satu SMP denganku dulu. Jangan sampai ada. Diminggu kedua ini syukurnya aku memang belum menemukan orang yang berasal dari SMPku dulu.
“Hai, loe koq gue perhatiin dari minggu lalu sendiriaaan terus. Gak pernah ke kantin, gak pernah keluar kelas kalo bukan karena keperluan. Emang loe sendirian ya? Loe ngga ada temen satu SMP?” tiba-tiba ada gadis cantik yang menyapaku dikelas. Sedikit terkejut, tapi kucoba bersikap tenang, aku memang selalu gugup setiap kali ada yang mengajakku bicara. Yah inilah aku si pemalu yang bertampang pas-pasan.
Ini minggu kedua aku berada di sekolah ini. Sekolah SMU biasa yang lokasinya sangat jauh dari rumahku. Butuh waktu sekitar 2 jam untuk sampai di sekolah ini. Aku biasanya naik kereta ke sekolah. Aku sengaja memilih sekolah yang begitu jauh dari sekolah SMP asalku dulu. Aku ingin menghindari kejadian masa lalu. Aku berharap tidak ada seorangpun di SMU ini yang pernah satu SMP denganku dulu. Jangan sampai ada. Diminggu kedua ini syukurnya aku memang belum menemukan orang yang berasal dari SMPku dulu.
“Hai, loe koq gue perhatiin dari minggu lalu sendiriaaan terus. Gak pernah ke kantin, gak pernah keluar kelas kalo bukan karena keperluan. Emang loe sendirian ya? Loe ngga ada temen satu SMP?” tiba-tiba ada gadis cantik yang menyapaku dikelas. Sedikit terkejut, tapi kucoba bersikap tenang, aku memang selalu gugup setiap kali ada yang mengajakku bicara. Yah inilah aku si pemalu yang bertampang pas-pasan.
Aku, Kamu, dan Sahabatku !
“Ahahahah……. boleh juga. Daripada gue ngga laku-laku”. Canda Dita sambil tertawa lepas. Dasar
perempuan aneh. Kupikir bagaimana tanggapannya saat aku menawarkan dia menjadi
istri kedua suamiku. Ternyata dia tertawa seperti orang gila begitu. Aku juga
tidak serius sih tentunya. Ya masa iya rumah tanggaku yang kubina selama 10
tahun ini dan nyaris tidak ada masalah mau aku rusak dengan kehadiran madu
suami di rumah kami. Wuuiiih, tak terbayangkan deh bagaimana jadinya.
Awalnya candaan
itu terlontar ketika Dita sahabatku itu tiba-tiba minta dicarikan jodoh
untuknya. Maklum, aku yang lebih muda darinya sudah 10 tahun membina rumah
tangga. Sementara dia masih belum. Dita memang tergolong perempuan biasa-biasa
saja dan tidak pandai bersolek, padahal dia cukup manis ketika tatanan
rambutnya sedikit rapih dan wajahnya terpoles sedikit bedak. Tapi sayangnya dia
malas sekali melakukan itu.
Pinangan !
Sebelumnya untuk penjelasan saja. Bahwa cerpen yang akan saya posting di blog ini, kali ini bukanlah karangan/tulisan saya sendiri. Saya dapat cerita ini juga dari Milist di kantor seperti cerita yang sebelumnya saya posting juga yang berjudul "Perempuan yang dicintai Suamiku". Judul cerpen kali ini "Pinangan". Saya juga tidak mengetahui sumber ataupun penulisnya. bagi teman-teman yang mungkin tau sumber atau penulisnya atau pernah membaca sebelumnya, mohon diinfokan kepada saya.
PINANGAN !
Hana semakin menundukkan kepala. Bulir-bulir keringat dingin
membasahi pelipis dan telapak tangannya. Dia tak pernah menyangka akan
mendapatkan tawaran ini dari orangtua asuhnya.
“Apa Mas Irfan kurang tampan? Kurang gagah? ” goda Pak
Cipto sembari tersenyum lembut.