Semenjak Papa bangkrut, aku menjadi gadis yang lebih mandiri. Bagaimanapun, aku harus menjadi penopang hidup Mama.
Aku harus bisa mengandalkan diriku sendiri untuk menghidupiku dan Mama. Sementara Papa dipenjara, aku akan terus berusaha membahagiakan Mama.
Aku benci sekali pada Oma, dia keterlaluan. Setiap hari mencaci Mama. Menyalahkan Mama atas kebangkrutan dan dipenjaranya Papa. Andai Orangtua Mama masih ada, mungkin kami akan tinggal dengan mereka. Sayang saat ini kami hanya bisa mengandalkan Oma yang Ibunya Papa. Alhasil setiap hari Mama jadi bulan-bulanan Oma.
ANDA PENGUNJUNG KE
Showing posts with label cerpen perempuan yang dicintai suamiku. Show all posts
Showing posts with label cerpen perempuan yang dicintai suamiku. Show all posts
Menikah

Karna mesin-mesin itulah jantung Mas Bali masih berdenyut, Nafas Mas Bali masih tersisa. Padahal sebetulnya, jika tanpa mesin-mesin itu, Mas Bali sudah tiada. Karna asuransi sudah tidak mengcover, harta kamipun sudah habis banyak, dokter beberapa kali menyaranku menandatangani dokumen persetujuan pelepasan mesin penopang hidup Mas Bali. Ya Allah, inikah karma buatku, inikah balasan yang Engkau berikan kepadaku karna dulu aku suudzon kepadaMu? Tak adakah hukuman yang lain?
Setiap saat aku berdoa, setiap saat aku memohon kepada Allah agar segera diberikan kekuatan atas apa yang harus aku lakukan. Apakah harus menyerah saja? Bagaimana dengan Jingga? Apa yang akan Ia katakan jika besar nanti Ia tau bahwa Ibunya sudah sangat tega menyerah membiarkan dokter melepas mesin penopang hidup Ayahnya. Ya Allah, beri aku petunjuk.
Bagaimana karma ini bisa berlaku padaku? Berikut kujabarkan kisahku yang sudah dengan mudahnya bersikap Suudzon kepada Sang Pencipta.
SaLam BLogger !!!
Alhamdulilah belakangan ini ternyata sudah banyak pembaca blog cerpen ini. Sebetulnya ada beberapa cerita yang masuk ke email form saya beberapa hari ini. Semuanya sudah saya baca. Tapi sungguh, saya benar-benar minta maaf, Karna setelah saya baca memang ada beberapa tulisan yang menurut saya belum bisa saya muat ke dalam blog cerpen ini. Bukan karna ceritanya tidak menarik, namun lebih kepada hal-hal yang dituangkan ke dalam cerita menurut saya masih kurang mudah dipahami dan ada yang tidak sesuai dengan aturan yang saya buat.
Untuk semua yang tertarik mengirimkan cerita ke blog cerpen ini, dimohon agar kedepannya dapat menggunakan tata bahasa yang simple dan mudah dipahami. Saya juga berharap agar cerita-cerita selanjutnya juga jika bisa adalah cerita-cerita yang mungkin bisa menjadi pelajaran atau bermanfaat bagi orang banyak. Artinya cerita-cerita yang dimaksud adalah cerita-cerita yang walaupun fiksi (Bukan kisah nyata) tapi juga bukan cerita yang di luar logika.
Untuk semua yang tertarik mengirimkan cerita ke blog cerpen ini, dimohon agar kedepannya dapat menggunakan tata bahasa yang simple dan mudah dipahami. Saya juga berharap agar cerita-cerita selanjutnya juga jika bisa adalah cerita-cerita yang mungkin bisa menjadi pelajaran atau bermanfaat bagi orang banyak. Artinya cerita-cerita yang dimaksud adalah cerita-cerita yang walaupun fiksi (Bukan kisah nyata) tapi juga bukan cerita yang di luar logika.
Apakah Aku Sendiri?
Assalamualaikum, Terima kasih terucapkan kepada "Babe Kurniawan" yang sudah mengirimkan tulisannya ke Blog Cerpen.
Tulisan yang berjudul "Apakah Aku Sendiri" karya dari "Babe Kurniawan" saya rasa lebih menceritakan curahan hati seorang sarjana. Mungkin para pembaca juga pernah mengalami hal yang serupa? Siapa tau kisah ini bisa menjadi penyemangat kita semua dalam menjalani hidup ini.
Selamat membaca !
Tulisan yang berjudul "Apakah Aku Sendiri" karya dari "Babe Kurniawan" saya rasa lebih menceritakan curahan hati seorang sarjana. Mungkin para pembaca juga pernah mengalami hal yang serupa? Siapa tau kisah ini bisa menjadi penyemangat kita semua dalam menjalani hidup ini.
Selamat membaca !
* * * * * * * * * *
Desember 2014, perjalanan
hidup ku sesungguhnya baru dimulai. Hangatnya mentari menyambut untuk memulai
aktivas baru ku. Diusia muda ku, banyak impian dan harapan yang aku ingin kan,
semangat ku begitu besar, kepercayaan diri ku begitu tinggi. Kesuksesan dan
kemapanan tak lain dari banyaknya harapan yang aku inginkan.
Kisah Tragis Bian
Aku menikah dengan laki-laki yang aku cintai dan yang aku yakin Iapun begitu. Aku butuh laki-laki yang selalu memberiku semangat, Aku butuh laki-laki yang selalu mendukungku di saat aku jatuh, disaat aku merasa terpuruk, disaat aku merasa putus asa, bahkan di saat aku jatuh miskin.
Bukan laki-laki yang selalu mendorongku untuk berkarir, semangat bekerja di luar bahkan bertahan dari kerasnya tekanan dari atasan.
Aku ini perempuan, Ibu, Istri, sekaligus anak. Aku memang harus tegar demi anak-anakku. Tapi apakah aku tidak boleh manja sebagai istri? Apa sudah tidak patut dilindungi sebagai anak?
Selalu dan selalu merasa begini.
Ada satu waktu dimana aku sering curhat oleh suamiku perihal pekerjaanku, Tekanan-tekanan yang terjadi dalam pekerjaan, Kenapa seringnya malas bekerja dan memilih cuti bersama anak-anak di rumah. Aku tau aku harus sabar. Aku mengerti aku harus membantu suamiku menafkahi keluarga kami. Tapi tidak bolehkah aku bermanja? Kenapa? Kenapa semakin hari kau malah justru semakin mirip Ibu? Ibuku yang selalu bawel setiap kali aku tidak berangkat bekerja, Ibuku yang selalu mengomel tiap kali aku cuti, Ibu yang selalu ketakutan jika aku tidak lagi bekerja, maka kami akan hidup susah. Wahai suamiku. Tidak yakinkah engkau bahwa Allah SWT. akan selalu membukakan pintu rejeki dari mana saja untuk keluargamu? Allah menitipkan rejeki untuk istri dan anak-anakmu melalui tanganmu yang kokoh, bukan melalui tenaga istrimu langsung. Tidak bisakah kau paham bahwa pekerjaan ini membuatku sulit bernafas?
Bukan laki-laki yang selalu mendorongku untuk berkarir, semangat bekerja di luar bahkan bertahan dari kerasnya tekanan dari atasan.
Aku ini perempuan, Ibu, Istri, sekaligus anak. Aku memang harus tegar demi anak-anakku. Tapi apakah aku tidak boleh manja sebagai istri? Apa sudah tidak patut dilindungi sebagai anak?
Selalu dan selalu merasa begini.
Ada satu waktu dimana aku sering curhat oleh suamiku perihal pekerjaanku, Tekanan-tekanan yang terjadi dalam pekerjaan, Kenapa seringnya malas bekerja dan memilih cuti bersama anak-anak di rumah. Aku tau aku harus sabar. Aku mengerti aku harus membantu suamiku menafkahi keluarga kami. Tapi tidak bolehkah aku bermanja? Kenapa? Kenapa semakin hari kau malah justru semakin mirip Ibu? Ibuku yang selalu bawel setiap kali aku tidak berangkat bekerja, Ibuku yang selalu mengomel tiap kali aku cuti, Ibu yang selalu ketakutan jika aku tidak lagi bekerja, maka kami akan hidup susah. Wahai suamiku. Tidak yakinkah engkau bahwa Allah SWT. akan selalu membukakan pintu rejeki dari mana saja untuk keluargamu? Allah menitipkan rejeki untuk istri dan anak-anakmu melalui tanganmu yang kokoh, bukan melalui tenaga istrimu langsung. Tidak bisakah kau paham bahwa pekerjaan ini membuatku sulit bernafas?
The Baby's easy follow your act
Kali ini saya hanya ingin mengisahkan pengalaman pribadi saja. Semoga dapat memberi hikmah dan manfaat bagi pembaca semua.
Keluarga kecil kami terdiri dari 6 orang. Saya dan suami beserta 4 anak kami.
Dijaman yang serba canggih ini, gak heran kalo komunikasi antar keluarga digantikan menggunakan gadget. Begitu pula keluarga kami. Kesibukan saya sebagai ibu rumah tangga plus karyawan sebuah perusahaan memang tidak bisa full time bersama anak-anak.
Anak kami yang masing-masing berumur 8, 7, 4, dan 2 tahun semuanya telah mengenal gadget. Ya..... bahkan yang 2 tahun.
Anak pertama kami Aliza 8 th dan anak ke dua kami Annisa 7 tahun yang sudah kami belikan gadget pribadi.
Anak ke tiga dan ke empat memang belum kami berikan karna kami pikir mereka masih belum mengerti. Satria anak ke tiga kami yang baru mengenal huruf, serta Arjuna yang baru 2 tahun tentunya belum bisa membaca membuat kami berfikir mereka tidak akan mengerti mempergunakan benda semacam gadget.
Tapi ternyata kami salah besar.
Coretan pagi ini !
Keluarga kecil kami terdiri dari 6 orang. Saya dan suami beserta 4 anak kami.
Dijaman yang serba canggih ini, gak heran kalo komunikasi antar keluarga digantikan menggunakan gadget. Begitu pula keluarga kami. Kesibukan saya sebagai ibu rumah tangga plus karyawan sebuah perusahaan memang tidak bisa full time bersama anak-anak.
Anak kami yang masing-masing berumur 8, 7, 4, dan 2 tahun semuanya telah mengenal gadget. Ya..... bahkan yang 2 tahun.
Anak pertama kami Aliza 8 th dan anak ke dua kami Annisa 7 tahun yang sudah kami belikan gadget pribadi.
Anak ke tiga dan ke empat memang belum kami berikan karna kami pikir mereka masih belum mengerti. Satria anak ke tiga kami yang baru mengenal huruf, serta Arjuna yang baru 2 tahun tentunya belum bisa membaca membuat kami berfikir mereka tidak akan mengerti mempergunakan benda semacam gadget.
Tapi ternyata kami salah besar.
Demi Waktu
Selamat Malam, cerpen kali ini saya posting atas kiriman dari Mba Fenny Fatmawati, judul cerpennya "Demi Waktu". Untuk Mba fenny saya ucapkan banyak terima kasih atas partisipasinya mengirimkan cerpen ini. Semoga bisa menjadi inspirasi bagi para pembaca untuk juga menuliss kisahnya dan dikirim ke BLog ini. Cerpen kiriman ini tidak saya rubah sedikitpun. Semuanya asli berdasarkan kiriman Mba FennyFatmawati. OK, berikut ini kisahnya.
DEMI WAKTU
Sore itu Nuni dan Nila pergi ke pasar untuk membeli keperluan memasak nanti malam, maklum lah anak kost semua serba sendiri disitulah awal pertemuan Nuni dengan dia ,.. Doni namanya
“Cari apa mbak..???? “(sapanya dengan senyum)
No Tittle
ini ada kisah menarik nih, dapat dari Milist kantor. Katanya sih cerita ini kisah nyata. Tapi Nama dan wilayah yang bersangkutan disamarkan. Semoga kita dapat ambil hikmahnya dari cerita ini ya. Oh iya, cerita ini diambil dari Facebook Page "Strawberry". Yuk disimak langsung.
***
Bismillahir-Rah maanir-Rahim ... Cerita ini nyata pernah kejadian ni, guys. Di
sebuah kota kecil di daerah Jawa Barat.. Sebut aja nama kotanya Las Vegas (nama
daerah disamarkan). Daerah ini meskipun Cuma kota kecil, tapi tingkat ekonomi
masyarakatnya maju pesat. Ini juga kali yang bikin orang-orangnya mulai lupa
daratan.
Adalah Ivan, seorang karyawan mini market yang baru pindah ke Las Vegas. Doi ngekost
di pinggiran kota ini. Ivan ini meskipun masih muda dan ganteng, tapi doi relijius
loh. Dia ga pernah sekalipun ninggalin sholat.
Bukan Cuma rajin sholat, tapi doi sholatnya selalu di mesjid. Kisah Rinto
Cerpen yang saya posting kali ini kiriman dari Eko Juniharto. Kisah yang inspiratif. Untuk Eko, saya ucapkan banyak terima kasih atas partisipasinya. Berikut ini kisahnya.
KISAH RINTO
First Heartbreak
Mimpi itu terus menerus menghantuiku setiap malam. Entah kenapa rasanya masih saja sesak setiap kali mengingat kejadian itu. Sehingga tak pernah seharipun aku tidak memimpikannya. Padahal kejadian itu sudah 2 tahun yang lalu. Tapi masih saja tersimpan dibenakku. Aku yang sangat pemalu ini merasa sangat terpukul dengan kejadian itu.
Ini minggu kedua aku berada di sekolah ini. Sekolah SMU biasa yang lokasinya sangat jauh dari rumahku. Butuh waktu sekitar 2 jam untuk sampai di sekolah ini. Aku biasanya naik kereta ke sekolah. Aku sengaja memilih sekolah yang begitu jauh dari sekolah SMP asalku dulu. Aku ingin menghindari kejadian masa lalu. Aku berharap tidak ada seorangpun di SMU ini yang pernah satu SMP denganku dulu. Jangan sampai ada. Diminggu kedua ini syukurnya aku memang belum menemukan orang yang berasal dari SMPku dulu.
“Hai, loe koq gue perhatiin dari minggu lalu sendiriaaan terus. Gak pernah ke kantin, gak pernah keluar kelas kalo bukan karena keperluan. Emang loe sendirian ya? Loe ngga ada temen satu SMP?” tiba-tiba ada gadis cantik yang menyapaku dikelas. Sedikit terkejut, tapi kucoba bersikap tenang, aku memang selalu gugup setiap kali ada yang mengajakku bicara. Yah inilah aku si pemalu yang bertampang pas-pasan.
Ini minggu kedua aku berada di sekolah ini. Sekolah SMU biasa yang lokasinya sangat jauh dari rumahku. Butuh waktu sekitar 2 jam untuk sampai di sekolah ini. Aku biasanya naik kereta ke sekolah. Aku sengaja memilih sekolah yang begitu jauh dari sekolah SMP asalku dulu. Aku ingin menghindari kejadian masa lalu. Aku berharap tidak ada seorangpun di SMU ini yang pernah satu SMP denganku dulu. Jangan sampai ada. Diminggu kedua ini syukurnya aku memang belum menemukan orang yang berasal dari SMPku dulu.
“Hai, loe koq gue perhatiin dari minggu lalu sendiriaaan terus. Gak pernah ke kantin, gak pernah keluar kelas kalo bukan karena keperluan. Emang loe sendirian ya? Loe ngga ada temen satu SMP?” tiba-tiba ada gadis cantik yang menyapaku dikelas. Sedikit terkejut, tapi kucoba bersikap tenang, aku memang selalu gugup setiap kali ada yang mengajakku bicara. Yah inilah aku si pemalu yang bertampang pas-pasan.
Aku, Kamu, dan Sahabatku !
“Ahahahah……. boleh juga. Daripada gue ngga laku-laku”. Canda Dita sambil tertawa lepas. Dasar
perempuan aneh. Kupikir bagaimana tanggapannya saat aku menawarkan dia menjadi
istri kedua suamiku. Ternyata dia tertawa seperti orang gila begitu. Aku juga
tidak serius sih tentunya. Ya masa iya rumah tanggaku yang kubina selama 10
tahun ini dan nyaris tidak ada masalah mau aku rusak dengan kehadiran madu
suami di rumah kami. Wuuiiih, tak terbayangkan deh bagaimana jadinya.
Awalnya candaan
itu terlontar ketika Dita sahabatku itu tiba-tiba minta dicarikan jodoh
untuknya. Maklum, aku yang lebih muda darinya sudah 10 tahun membina rumah
tangga. Sementara dia masih belum. Dita memang tergolong perempuan biasa-biasa
saja dan tidak pandai bersolek, padahal dia cukup manis ketika tatanan
rambutnya sedikit rapih dan wajahnya terpoles sedikit bedak. Tapi sayangnya dia
malas sekali melakukan itu.
Perempuan yang dicintai suamiku !
Entah ini kisah nyata atau bukan. Saya mendapatkan cerpen ini dari Milist di kantor tempat saya bekerja. Saya juga lupa siapa pengirim dan pengarangnya. Yang jelas cerita ini sangat menarik untuk dibaca.
Tidak ada kata atau kalimat yang saya rubah sedikitpun kecuali nama pemeran. Karna takut ini kisah nyata. Jadi nama mereka saya samarkan, semuanya murni dari si Pengirim. Jika suatu hari nanti saya mengetahui siapa penulisnya, Pasti akan saya tulis di sini.
Berikut ini kisahnya !
Tidak ada kata atau kalimat yang saya rubah sedikitpun kecuali nama pemeran. Karna takut ini kisah nyata. Jadi nama mereka saya samarkan, semuanya murni dari si Pengirim. Jika suatu hari nanti saya mengetahui siapa penulisnya, Pasti akan saya tulis di sini.
Berikut ini kisahnya !
Perempuan yang dicintai Suamiku
Kehidupan pernikahan kami awalnya baik-baik saja menurutku.Meskipun menjelang pernikahan selalu terjadi konflik, tapi setelah menikah Angga tampak baik dan lebih menuruti apa mauku.
Kami tidak pernah bertengkar hebat, kalau marah dia cenderung diam dan pergi ke kantornya bekerja sampai subuh, baru pulang ke rumah, mandi, kemudian mengantar anak kami sekolah. Tidurnya sangat sedikit, makannyapun sedikit. Aku pikir dia Workaholic.