ANDA PENGUNJUNG KE




Terima kasih kami ucapkan kepada semua yang sudah berpartisipasi mengirimkan tulisan ke BLog Cerpen, Baik karya sendiri maupun artikel dari sumber lain. Mohon maaf kepada yang kiriman tulisannya belum bisa kami muat dikarenakan keterbatasan waktu...!!!



Ikhtiar (Berusaha dan Berdoa) Bab 13. Terpaksa

Judul: Ikhtiar (Berusaha dan Berdoa) 

Bab 13 Terpaksa
Status: On Going
Gendre: Drama Rumah Tangga
* * * * * * * * * *

Sarah meminta izin pulang kepada Dokternya di Rumah Sakit. Ia lebih memilih perawatan di rumah. Meski sudah berbagai cara Nizam lakukan agar Ia mau melakukan operasi pengangkatan rahim, namun Sarah tidak bergeming dengan pendiriannya. Iapun pulang masih dengan membawa sifat keras kepalanya.

Sepanjang perjalanan pulang Sarah menggenggam tangan suaminya yang tengah menyetir kendaraan. Tak lepas-lepas Ia menciumi tangan Nizam. Sesekali Nizam melepas genggaman tangannya demi mengelus kepala Sarah. Mereka terlihat sangat romantis. Jelas sekali kalau mereka betul-betul pasangan yang saling mencintai. Walaupun Sarah mengerti dan paham arti Mayang dihidup Nizam. 

Sebetulnya, ada kerikil tajam yang merasuk ke hati Sarah setelah mengetahui tentang Mayang. Namun Ia tetap bersyukur Nizam menikahinya. Walaupun pada akhirnya mungkin Sarah harus mengalah suatu hari nanti.

Setelah sampai di rumah, Sarah langsung dibimbing Nizam menuju kamar tidur mereka. Sarah langsung berbaring dan meminta Nizam mengambilkan ponselnya. Tak berapa lama, Sarah menelepon Mayang untuk mengabari bahwa dirinya telah berada di rumah dan ingin Mayang datang sesekali untuk mengontrol keadaannya.

"Hallo Mba, gimana keadaan sekarang?" Tanya Mayang dari sebrang telepon.

"Aku sudah lebih baik dan sekarang sudah di rumah May. Bisakah kau datang? Aku ingin diperiksakan olehmu." Pinta Sarah kepada Mayang.

Mayangpun menyanggupi. Ia berjanji akan datang sore nanti setelah jam prakteknya selesai. Karena bagaimanapun Ia sudah menyetujui perihal membantu perawatan Sarah sampai sembuh.

Sorenya Mayang benar-benar datang kembali ke rumah Sarah dan Nizam. Dalam perjalanan sebetulnya ada sedikit terbersit rasa berdebar terpikirkan akan bertemu Nizam. Rasanya Mayang betul-betul sudah tidak bisa lagi mengendalikan hatinya. Ia sudah terperangkap dalam cinta Nizam. Namun Sarah selalu menjadi ujian berat bagi cintanya yang baru saja mekar setelah berpuluh tahun hatinya kosong dari setiap lelaki yang datang.

Sesampainya disana, Mayang langsung diantar ke kamar Sarah oleh Bi Asih. Benar saja, di dalam sudah ada Nizam juga yang terlihat seperti menunggu kedatangannya. Mayang agak canggung, namun Ia berusaha terlihat tenang.

"Bagaimana kabarmu Mba? Koq sudah di rumah aja? Memang sudah betul-betul boleh pulang? Atau kau yang memaksakan diri minta pulang?" Tanya Mayang sambil mengambil tangan Sarah yang diulurkan kepadanya. Mayangpun terduduk disisi ranjang tempat Sarah berbaring.

"Dokter Mayang, tolong. Bisakah kau bujuk pasienmu ini untuk mau segera melakukan tindakan operasi yang memang dibutuhkan itu? Aku sudah kehabisan akal dan cara. Dia sungguh perempuan keras kepala. Entah apa inginnya mempertahankan penyakit seperti itu." Ujar Nizam dengan raut wajah kesal.

Sambil menggenggam tangan Sarah, Mayang berusaha meyakinkan bahwa operasi itu memang sudah seharusnya dilakukan. 

"Mba, benar kata Kak Nizam. Mba harus merelakan rahim mba diangkat. Ini demi kehidupan normal yang Mba harus jalani. Semakin lama ditunda, akan semakin besar resikonya. Kita gak mau kehilangan Mba Sarah hanya karena keinginan Mba mempertahankan yang tidak pasti. Ayolah Mba." Bujuk Mayang dengan wajah sendu yang memperlihatkan rasa empatinya kepada Sarah seolah Ia bisa dan mampu merasakannya.

"Baiklah. Begini saja. Aku akan melakukan operasi pengangkatan itu. Tapi hanya dengan satu syarat. Kalian harus segera menikah. Jika tidak. Aku akan tetap mempertahankan rahim ini. Kalian tunggu saja sampai aku mati jika itu yang kalian mau. Tapi kalau kalian sungguh-sungguh peduli pada keselamatan dan nyawaku, maka menikahlah."

Mayang terkejut dengan pernyataan Sarah. Ia seperti dipaksa dan tidak punya pilihan lain. Apa yang harus Ia katakan sekarang. Lidahnya kelu dan sebagai seorang Dokter, baru kali ini Ia merasa profesi yang sangat dibanggakannya itu tidak dapat menyelamatkannya dari rasa tertekan oleh pasiennya sendiri.

Mayang dan Nizam saling menatap. Mereka sama-sama tidak tahu kalimat apa yang harus keluar saat ini. Sarah seolah benar-benar memberi jalan buntu bagi Mayang. 

Mayang tertunduk lesu. Lantas melepaskan genggaman tangan Sarah sambil berujar "Mba, sungguh aku ingin kau sembuh. Tapi menikahi suamimu, itu hal yang tidak bisa terburu-buru aku putuskan. Aku bingung Mba. Penyakitmu saja sudah membuat ragamu sakit. Bagaimana jika ditambah dengan pernikahan suamimu? Bukankah itu lebih menyakitkan daripada sakit yang sedang kau derita Mba? Adakah perempuan yang rela diduakan Mba?"

"May, jika kau begitu sulit menerima keadaanku sebagai istri Nizam. Baiklah, aku akan menceraikannya. Asal kau benar menikahinya setelah kami bercerai."

"MBA......"

"SARAH....."

Mayang dan Nizam teriak bersamaan menyebut Sarah.

"Kau gila ya. Apa isi pikiranmu berkata begitu disaat begini?" Ujar Nizam dengan wajah marah dan matanya melotot tajam ke arah Sarah.

"Mba, bukan itu maksudku. Kau benar-benar membuatku tidak punya pilihan Mba. Aku tidak bermaksud ingin memiliki Kak Nizam sendirian. Aku hanya betul-betul tidak bisa menyakitimu yang juga sedang sakit fisikmu Mba." Terang Mayang kemudian melanjutkan amarah Nizam.

"Lantas bagaimana aku meyakinkan kalian kalau hatiku tidak sakit sama sekali? Justru ini yang aku inginkan. Aku ingin kalian menikah. Sesulit itukah menyelamatkan nyawaku? Aku akan melakukan operasi itu sehari setelah pernikahan kalian. Jadi kumohon, selamatkan aku Mayang. Nikahi Nizam. Dia mencintaimu. Percayalah." 

Mayang tak bisa berkata apa-apa lagi. Maka dengan berat hati akhirnya Ia menyetujui pernikahan yang diminta Sarah. Namun Mayang menolak diadakan pesat besar-besaran seperti permintaan Sarah. Ia tak mau jadi bulan-bulanan keluarga besar Sarah. 

Bagaimana tidak. Jelas Sarah masih sah sebagai istrinya dan masih hidup. Mayang malah menikahi suaminya diatas kesadaran penuh. Walaupun Ia berusaha untuk tidak peduli dengan perkataan orang lain, namun keluarga besar Sarah bukanlah orang lain. Bagaimanapun ini adalah peristiwa besar dalam hidup Mayang sepanjang hidupnya selama 34 tahun ini. Walaupun akhirnya Ia menikahi Nizam cinta pertamanya. Namun Ia tetap merasa telah merusak rumah tangga Nizam dan Sarah.

Dua hari kemudian Sarah semakin membaik walau wajah pucatnya sulit disembunyikan. Ia mempersiapkan segala kebutuhan pernikahan suaminya. Termasuk membujuk Ayah Ibunya untuk menerima Mayang ke dalam kehidupan keluarga besar mereka. Dengan berat hati keluarga menyetujuinya. Terlebih lagi mereka tahu bahwa Sarah sakit dan tak mampu memberi keturunan  bagi keluarga ini.

Harapan mereka hanya pada Mayang. Sebelum semuanya dipersiapkan, Mayang dan Nizam telah melakukan test kesehatan. Baik secara fisik dan psikologi. Alhamdulillah keduanya dinyatakan sehat. Bahkan kesehatan reproduksi merekapun sehat, sehingga bisa disimpulkan mereka bisa memiliki keturunan. Mayang tidak tahu harus merasa apa. Disatu sisi Ia bahagia menjadi pengantin Nizam. Disisi lain Ia gelisah menjadi istri kedua.

Walaupun Ia telah berusaha tegar dari ucapan saudara-saudara dan rekan, tetap saja ini adalah bahan ghibah paling menyakitkan bagi Mayang. Samar-samar terdengar beberapa kerabat bergunjing.

"Sayang sekali Dokter Mayang. Sukses dan cantik koq rela jadi madu. Padahal dia bisa saja menerima Hasan yang masih bujang dan juga sesukses dirinya. Yaah walaupun Nizam tak kalah tampan dan sukses. Tapi tetap saja dia suami orang."

Begitulah kira-kira gunjingan yang sayup terdengar ditelinga Mayang. Namun Ia berusaha menampik semua perkataan itu. Toh mereka tidak tahu apa yang tengah kuhadapi dan bagaimana perasaanku. Aku hanya berdoa kepada Allah semoga ini bukan pilihan yang salah walaupun terpaksa. Tentu saja aku merasa terpaksa. Karena bagaimanapun ini demi Sarah.


Join ke Saluran Channel WA
"Candy Life Story"
Untuk belajar Blogging pemula







Saluran WhatsApp.
Cerita Warna Warni.
Cerpen, Novel, Trilogy,
Horror, Curhat, dll.
Gabung yuk yang suka bercerita
dan mau belajar Blogging.



Belanja Produk Bermutu dan Berkelas 100% Original dari Official Store.