ANDA PENGUNJUNG KE




Terima kasih kami ucapkan kepada semua yang sudah berpartisipasi mengirimkan tulisan ke BLog Cerpen, Baik karya sendiri maupun artikel dari sumber lain. Mohon maaf kepada yang kiriman tulisannya belum bisa kami muat dikarenakan keterbatasan waktu...!!!



Ikhtiar (Berusaha dan Berdoa) Bab 12. Semakin mencintainya

Judul: Ikhtiar (Berusaha dan Berdoa) 

Bab 12 Semakin Mencintainya
Status: On Going
Gendre: Drama Rumah Tangga
* * * * * * * * *

Rumah besar ini dengan hanya beberapa orang di dalamnya, terasa begitu sunyi dan sepi. Mungkin itulah sebabnya mengapa mereka sangat ingin memiliki anak-anak. Suara tawa canda tangis anak-anak pasti akan sangat mampu memecah kesunyian di kediaman yang begitu megah ini. Mayang memandang ke sekeliling rumah. Ia yang telah selesai mandi dan telah mengenakan piyama tidur yang disiapkan Bi Asih pergi ke dapur demi mengambil segelas air dari dalam kulkas.

Sebelum mandi tadi akhirnya delivery food sampai. Niat hati makan malam setelah mandi. Tapi jadinya mereka makan dulu karena sudah sangat larut. Padahal sebagai seorang Dokter, Mayang tahu betul makan dijam seperti ini tidaklah baik. Namun demi menghormati si pemilik rumah dan juga menghilangkan rasa canggung, maka mau tidak mau Mayangpun ikut makan malam.

"Duk..." Suara tubuh beradu dikeheningan malam yang terlalu larut. Mayang tanpa sengaja menabrak Nizam yang juga berada di dapur untuk menuju kulkas. Mereka berpapasan dan kecanggungan tak bisa dihindari.

Sepersekian detik Nizam memegang bahu Mayang. Mereka saling menatap dalam. Mayang tertunduk malu. Terlihat jelas wajahnya tersipu. Sementara Nizam mencoba membaca situasi. Apa gerangan yang harus Ia lakukan agar tidak canggung satu sama lain.

"Eh maaf May, aku lupa kalau ada kamu di rumah ini. Apa Bi Asih belum meletakkan teko di nakas kamar tamu sampai-sampai kau harus ke sini sendiri? Padahal sudah kusuruh tadi." 

"Ooh iyakah Kak? Aku yang tidak lihat nakas di kamar. Mungkin Bi Asih sudah manaruhnya, hanya saja aku tidak lihat. Jadi aku ke sini untuk ambil minumnya."

Suasana sangat canggung dan tidak nyaman. Mayang masih terdiam mematung dimeja dapur panjang dekat kulkas. Nizam yang membawa gelasnya dan beranjak dari dapur menuju ruang tengah dimana ada televisi. Iapun memegang remote TV dan menghidupkannya.

"May, kalau tidak bisa tidur. Kesinilah temani aku menonton TV. Ada film yang katanya bagus dan aku belum sempat menontonnya." Teriak Nizam dari ruang TV.

Mayangpun menghampiri masih sambil membawa gelas ditangannya. 

"Iya Kak, akupun belum bisa tidur."

Mereka menyaksikan acara televisi yang bahkan Mayang sama sekali tak dapat mencerna film apa ini. Ia sama sekali tak focus menonton. Sesekali pandangannya melirik ke arah Nizam yang berpandangan lurus ke arah TV. Hati Mayang tak dapat dikendalikan. Jantungnya berdegup sangat kencang. Seolah seluruh ruangan bergetar dibuatnya dan mungkin makhluk yang mendengarnya bisa sangat jelas merasakan debaran jantung Mayang.

Tiba-tiba Nizam menjeda siaran TV nya kemudian membalikan badannya 90 derajat persis ke arah mayang duduk. Mayang terkesiap kaget. Namun berusaha tetap tenang. Nizam memandangi Mayang dengan sangat jelas.

"May, bolehkah kutanya satu hal?"

Mayang hanya melirik sedikit sambil berujar "Iya Kak, tanyakan saja. Apa yang mau kau tahu?"

"Kenapa kau begitu lama menjawab perasaanku? Aku sangat tahu jelas kau mencintaiku kan? Kau masih ada hati padaku? Kenapa tidak segera kau iyakan lamaranku? Apa yang membuatmu harus mengulur-ulur waktu? Kita ini kan bukan pasangan ABG yang lagi kasmaran. Kau sudah sangat dewasa, sudahlan jangan main tarik ulur. Bagaimana kalau besok kita menikah?"

Wajah Mayang seketika memerah. Bukan hanya karena malu tapi juga kesal mendengar celoteh Nizam. Ia seolah sedang digoda oleh makhluk paling menggoda yang tidak mungkin gagal menggodanya. Aah pikiran Mayang kacau luar biasa malam itu. Kenapa dia harus berada di rumah ini? Apa yang membuatnya setuju menginap disini? Apa dia sudah gila menginap di rumah laki-laki kesepian yang istrinya sedang terbaring sekarat di ranjang Rumah Sakit. Ini gila.

"Kak, apa maksudmu? Kau tahu dari mana kalau aku mencintaimu? Apa aku pernah bilang? Percaya diri sekali kau." Jelas Mayang dengan wajah ketus namun tidak bisa menghilangkan kekalutannya.

"Ooh jadi aku salah pandangan ya. Kupikir dari sikapmu itu, kau memang masih ada hati padaku. Padahal dulu waktu sekolah. Kita sangat saling mencintai bukan?"

"Waaah kau gila Kak. Bisa-bisanya bicara begitu setelah belasan tahun meninggalkanku tanpa kata dan tiba-tiba muncul telah beristri. Sungguh kau ini lebih dari sekedar bajingan bukan? Ah entahlah pantasnya kau disebut apa. Aku pulang saja Kak. Biar aku menyetir sendiri. Jangan bangunkan Pak Kuncoro ini sudah tengah malam lewat." Ujar Mayang sambil bangkit dari sofa berniat untuk benar-benar pulang.

Nizam seketika menarik tangan Mayang.

"Jangan May. Please. Aku hanya bercanda. Iya maaf aku hanya menggodamu saja yang kelihatan jelas gugup sedari tadi. Harusnya aku tidak berkata begitu. Maafkan aku sekali lagi. Please jangan pulang. Temani aku disini. Lagipula terlalu berbahaya. Kau bisa saja mengantuk dalam perjalanan. Ini sudah terlalu larut. Sebaiknya kita kembali ke kamar masing-masing saja dan tidur. Jangan marah pleeease." 

Mayang menghela nafas panjang. Kemudian tanpa satu katapun Ia kembali ke kamar tamu meninggalkan Nizam yang masih terduduk di sofa memainkan remote TV. Sesekali Ia pindahkan saluran. Entah apa yang dia tonton sebetulnya.

Malam itu jelas Mayang tak bisa tidur. Padahal pagi ini dia harus segera pulang karena jadwal temu pasien yang padat. 

"Hhh... bagaimana ini. Wajahku terlihat lelah sekali dengan kantung mata ini. Dasar Nizam kurang ajar. Beraninya dia mempermainkan hatiku yang sedang bergejolak ini. Jelas-jelas dia tahu perasaanku. Betapa aku sulit melupakannya dan sangat ingin bersamanya. Dia malah menggodaku begitu. Tuhaaan apa yang harus kulakukan. Apa kuterima saja dia jadi suamiku dan bersikap masa bodoh dengan istrinya itu? Aku bisa gila kalau kelamaan berada di rumah ini."

Pagi harinya Mayang yang sama sekali belum tidur, bergegas mengganti pakaian dan berniat segera pulang. Waktu masih menunjukkan pukul 04:15, namun Ia sudah tidak mau menunggu lagi. Iapun keluar kamar. Telihat masih sangat sepi dan tidak ada kegiatan yang berlangsung. Mayang segera menuju pintu. 

Ia ke pos jaga security dan dengan berat hati membangunkan Pak Kuncoro yang masih terlelap. Memintanya membukakan pintu gerbang. Selanjutnya Ia menitip pesan.

"Pak, tolong sampaikan pada Pak Nizam kalau saya sudah pulang karena mendadak ada pasien yang akan melahirkan. Sampaikan mohon maaf, saya belum sempat pamit karena beliaunya belum terlihat di luar kamar tadi. Saya pamit ya Pak. Tolong disampaikan pesan saya."

"Ooh iya Bu Dokter, pasti saya sampaikan. Masih gelap Bu. Tolong hati-hati. Segera hubungi saya jika dijalan butuh bantuan. Ini saya tuliskan nomor saya ya Bu."

Mayang tak menyangka karyawan-karyawan di rumah ini begitu baik dan perhatian. Iapun tersenyum sambil menerima sobekan kertas bertuliskan nomor ponsel Pak Kuncoro. Kemudian Ia langsung melajukan kendaraannya.

Dalam perjalanan Mayang terus memikirkan kejadian semalam. Ia seperti gadis remaja yang patah hati kemudian jatuh cinta lagi tapi patah hati lagi saat mengingat pujaannya telah beristri. Wajahnya kesal namun ada bunga-bunga bermekaran dihatinya. Entah kenapa dia yakin kalau Nizam juga masih benar-benar mencintainya. Tapi disela-sela pikiran itu, Mayang selalu berpikir tentang Sarah.

Jika benar Nizam masih mencintainya. Bagaimana Ia bisa menikahi Sarah. Sampai detik ini Mayang masih belum mengetahui awal pertemuan Sarah dan Nizam serta bagaimana akhirnya mereka bisa menikah. Mayang jadi penasaran dan ingin sekali bertanya. 



Saluran WhatsApp.
Tempatnya belajar BLOGGING
Khusus Pemula yang ingin
punya blog pribadi



Tag: blog cerpen, cerpen upay, blog mama cica, kumpulan cerpen, kumpulan novel, baca novel gratis, ikhtiar, cerbung ikhtiar, cerbung tentang dokter mayang, ikhtiar berusaha dan berdoa

Saluran WhatsApp.
Cerita Warna Warni.
Cerpen, Novel, Trilogy,
Horror, Curhat, dll.
Gabung yuk yang suka bercerita
dan mau belajar Blogging.



Belanja Produk Bermutu dan Berkelas 100% Original dari Official Store.