Terima kasih kami ucapkan kepada semua yang sudah berpartisipasi mengirimkan tulisan ke BLog Cerpen, Baik karya sendiri maupun artikel dari sumber lain. Mohon maaf kepada yang kiriman tulisannya belum bisa kami muat dikarenakan keterbatasan waktu...!!!

Apa yang kamu cari? Temukan disini

Review Film Siksa Kubur

Assalamualaikum Pemirsah. Sebelumnya disclaimer dulu, ini sama sekali bukan spoiler ya. Ini murni review. Ngerti kan review itu menceritakan sedikit tentang isi film dengan tidak secara keseluruhan dan sedikit pendapat pribadi di dalamnya. Jadi ini betul-betul only my opinion aja gengs...

OK, kembali ke teater. Sebetulnya gak expect banyak sama perfilman Indonesia sih. Tapi beberapa tahun belakangan ini entah kenapa aku merasa film-film Indonesia banyak yang kualitasnya udah cakep banget dah pokonya. Baik itu segi visualitas maupun jalan cerita yang menarik dan terarah tentunya.

Seperti di film yang baru kemarin banget aku tonton di CGV. Jujurly sebetulnya gak pingin nonton film ini. Tapi apa boleh buat kalau pada saat itu CGV hanya menyediakan dua pilihan film. Satu 'Siksa Kubur", satunya lagi "Badarawuhi" yang kalau gak salah lanjutannya KKN di desa penari. Sorry to say  aku kurang ngikutin film yang satu ini. Jadi di skip dan pilihan jatuh kepada "Siksa Kubur".

Diawal cerita udah sempat menebak-nebak. Waktu laki-laki yang ngasih kaset ke Adil adiknya Sita adalah teroris yang bakal ngelakuin Bom Bundir. Kenapa aku senebak itu? Nah itu dia. Akupun tak tahu. Apakah rasa ini hanya aku yang rasakan, atau hampir semua pemirsa sudah menebak akan ada bom bundir di luar toko rotinya Sita?

Sepertinya sih karna sejak awal membaca judul film, kita sudah disuguhkan dengan bau-bau cerita tentang keagamaan yang kental dengan paham terorisme yang juga dikait-kaitkan dengan Jihad. Dari situ aja aku udah bisa menebak akan ada adegan bom bundir itu saat laki-laki itu memberikan rekaman kaset ke Adil.

Sebetulnya waktu Sita beranjak dewasa dan berkeras mencari kebenaran tentang suara rekaman alam kubur yang diterima Adil adiknya itu, pikiranku agak banyak tanya banget. Kira-kira mau dibawa ke mana nih ceritanya? 

Apakah Sita akhirnya menemukan kebeneran? Apakah Sita menjadi semakin atheis dan tidak percaya Allah? atau apakah Sita akan diperlihatkan bagaimana siksa kubur yang sebenar-benarnya melalui mimpi. Yupp, aku gak expect kalau Sita betul-betul diperlihatkan bagaimana proses penyiksaan dalam kubur itu terjadi.

Karna jujur aja, sorry to say lagi ya. Dalam pikiranku waktu itu, film ini gak akan secara gamblang menunjukkan dengan real kepada Sita saat Pak Wahyu menerima siksa kuburnya. Karna siapa sih Sita? Dia hanya perempuan biasa yang marah atas meninggalnya orangtuanya karna terbunuh. Dia bukan manusia spesial. Dia juga tidak seistimewa itu untuk diperlihatkan hal-hal ghoib yang memang tertulis dalam Al-Qur'an. 

Who is She? She's nothing. But why dia dikasih kesempatan melihat hal-hal ghoib tersebut? Kurang gimana gitu nontonnya. Karna kupikir paling-paling Sita hanya diperlihatkan melalui mimpi yang sangat terlihat real. But just a dream, tetap aja itu hanya mimpi. Mimpi yang akhirnya menyadarkan dia untuk bertaubat kemudian.

Inti dari tulisan ini sih sebetulnya GAK ADA. Hahahah.... aku cuma iseng aja memberikan opiniku tentang film yang baru banget ku tonton kemarin. Maklum yeh, jarang ke bioskop. Jadi agak girang sampai pingin nulis menumpahkan perasaan. Wkwkwk....

No comments: