Terima kasih kami ucapkan kepada semua yang sudah berpartisipasi mengirimkan tulisan ke BLog Cerpen, Baik karya sendiri maupun artikel dari sumber lain. Mohon maaf kepada yang kiriman tulisannya belum bisa kami muat dikarenakan keterbatasan waktu...!!!

Apa yang kamu cari? Temukan disini

Kisah Umar Bin Khattab

Assalamualaikum pembaca setia Blog Cerpen. Terima kasih buat kamu yang masih setia mampir-mampir baca blog ini. Kali ini karna sudah cukup lama admin gak uplod cerpen fiksi, baik karangan sendiri ataupun kiriman penulis lain, Maka admin upload Kisah Umar Bin Khattab ini yang mana kisahnya diambil dari FB Page yang linknya admin sertakan diakhir artikel.

Mohon maaf karna keterbatasan waktu, sehingga cerpen-cerpen karya admin sendiri banyak yang masih dalam proses penulisan. Begitu pula semua kiriman penulis lainpun masih banyak yang belum sempat admin baca. Baiklah, kita langsung saja ke Kisah Umar bin Khattab berikut ini. Selamat membaca.
KISAH UMAR BIN KHATTAB
.
Pernah suatu ketika Madinah dilanda oleh musim paceklik yang berkepanjangan.

 Akibatnya, saat itu banyak rakyat Madinah yang meninggal akibat kelaparan. 

Melihat hal tersebut, Umar bin Khattab pun merasa sedih dan terus membantu rakyatnya dengan memberikan sebagian besar hartanya. Bahkan, Umar pun enggan memakan daging dan meminum susu hingga cobaan tersebut berlalu. 

Umar bin Khattab justru hanya mengkonsumsi roti dan minyak zaitun saja agar dia bisa memahami bagaimana penderitaan yang dialami oleh rakyatnya yang kelaparan.
.
Di lain kesempatan, Umar bin Khattab pun gemar melakukan blusukan berkeliling kota untuk melihat kondisi rakyatnya secara sembunyi-sembunyi. 

Umar melakukan kegiatan tersebut di malam hari dan saat itu ia mendengar tangisan seorang balita akibat kelaparan dalam sebuah gubuk kumuh. 

Rupanya balita tersebut adalah anak dari seorang janda yang tak memiliki makanan apapun dan janda tersebut berpura-pura memasak batu agar sang anak berhenti menangis. 

Umar pun mendengar keluhan sang janda bahwa kondisinya demikian karena Khalifah Umar tak memperhatikan kondisi rakyatnya.
.
Bukannya marah terhadap ucapan sang janda, Umar bin Khattab justru merasa sangat bersalah. 

Sedangkan sang janda tak menyadari bahwa orang yang ada di hadapannya adalah Khalifah Umar. 

Umar pun segera pulang dan mengambil sekantung gandum yang berat. 

Umar bahkan memikul sendiri gandum tersebut kembali ke tempat janda tersebut meskipun ia harus berjalan jauh dan kelelahan. Umar sangat menyadari bahwa sebagai pemimpin ia harus bertanggung jawab atas kondisi rakyatnya.

Link sumber:

1 comment:

Jumpapoker said...
This comment has been removed by a blog administrator.