Tulisan kali ini kami muat atas kiriman pembaca. Kepada Muhammad Irfan Fadhilah kami ucapkan banyak terima kasih atas kiriman ceritanya yang sudah berpartisipasi mengisi BLog Cerpen. Cerita kirimannya berupa cerita nonfiksi. Selamat membaca.
Beni
dan Bu guru bincang santai membahas bencana alam lumpur lapindo
“kringgggg........
kringggg..........”suara bel tanda pelajaran telah berakhir telah
berbunyi,terdengar dari beberapa kelas para siswa mulai mempersiapkan diri
untuk berdoa lalu pulang,saat Beni sedang berjalan menuju keluar ruangan dia
tampak berjalan sambil melamun lalu duduk di kursi depan kelas entah apa yang
ada dipikirannya.
“Beni
kamu kenapa kok dari tadi ibu lihat kamu melamun aja ada apa nak apa yang bisa
ibu bantu?”tanya bu guru kepada beni.
“begini
bu tadi malam saya melihat tayangan di tv yaitu tentang berita bencana lumpur
panas lapindo di sidoarjo jawa timur tapi saya cuman menyimak sebentar saja
soalnya waktu saya melihat berita itu ditv beritanya sudah sampai bagian akhir
jadi saya nggak terlalu paham penjelasan yang disampaikan oleh pembawa
beritanya bu”ucap beni.
“Oh,iya
ben ibu paham yang kamu tanyakan,begini beni bencana lumpur lapindo itu awalnya
mulai ramai dibicarakan dimedia massa di tahun 2007,ibu dulu waktu masih
sekolah pendidikan guru pernah membaca buku tentang bencana lumpur lapindo yang
kamu lihat di tv itu beni,isinya tentang
awal mula kejadian bencana lumpur itu terjadi sampai berbagai upaya yang
dilakukan oleh pemerintah untuk bisa menanggulangi bencana lumpur itu supaya
tidak menimbulkan adanya korban jiwa sama kerugian materil”balas bu guru kepada
beni
“Bu,bukunya
masih ada apa tidak bu sekarang,kalau masih ada beni mau pinjam besok beni
kembalikan kepada bu guru?”tanya beni kepada bu guru
“maaf
ya ben,masalahnya bukunya itu cuman pinjam di perpustakaan sekolah ibu dulu,ibu
nggak beli beni itu cuman buku biar ibu nggak bosan kalau ibu sendirian nggak
ada teman bicara”,ucap bu guru kepada beni
“Oh,gitu
bu baiklah tapi ibu masih ingat topik yang dibahas oleh buku itu apa saja
bu?”tanya beni kepada bu guru.
“masih,tapi
ibu sedikit lupa awal topiknya tetapi ibu bisa menceritakan awal kejadian
bencana lumpur itu”balas bu guru kepada beni
“Bagaimana
awal kejadiannya bu tolong ceritakan bu?”rayu beni kepada bu guru
“Baiklah
beni begini penjelasannya,jadi bencana lumpur lapindo itu mulai terjadi pada
tahun 2006 tapi ditahun itu kemunculannya masih skala kecil, kemudian tepatnya
tahun 2007 semburan lumpur panas mulai membesar sampai membuat warga porong
sidoharjo masyarakat tempat proyek pengeboran minyak bumi harus mengungsi
sementara dari rumahnya yang terkena banjir lumpur panas,selain dari pihak
masyarakat sendiri bencana lumpur juga menyebar sampai ke jalan raya dan juga
ke jalan tol yang menjadi penghubung surabaya-sidoharjo,karena dampak dari
semburan lumpur itu mulai mengkhawatirkan pihak dari pt lapindo berantas yang
melakukan pengeboran di kawasan sidoharjo mulai melakukan tindakan yakni
membuat tanggul penahan lumpur supaya tidak menyebar”.
“Lalu
kalau dari pemerintah sendiri apa ada tindakan terhadap terjadinya bencana ini
bu?”tanya beni kepada bu guru.
“Ada
beni tindakan pemerintah sendiri waktu itu pada awalnya ikut membantu
menyediakan lahan pengungsian buat warga yang terkena dampak semburan lumpur
panas yakni dipasar dekat permukiman warga yang letaknya tidak terlalu
jauh”balas bu guru.
“lalu
menurut ibu apa yang salah dari proyek pengeboran minyak bumi yang dilakukan
oleh pihak lapindo berantas?”tanya beni
“kalau
dari penjelasan yang ibu baca pihak lapindo berantas sendiri tidak
memperhitungkan secara tepat kedalaman yang aman untuk penggalian minyak bumi
di daerah porong sidoharjo sendiri karena pengeborannya dan cara pengeborannya
sendiri juga sangat berdampak penting karena yang seharusnya posisi
penggaliannya itu posisinya miring ke bawah tapi oleh pihak lapindo sendiri
dilakuakn dengan cara lurung kebawah itulah yang membuat tanah yang digali
mengalami keruntuhan dan tanah yang runtuh itu bercampur dengan air panas dan
membuat campuran tanah dan air yang bercampur tanah menjadi lumpur panas yang
naik kepermukaan tanah”ucap bu guru.
Oh,karena
itu ya bu lumpur panas dari perut bumi itu bisa naik ke permukaan beni baru
tahu penyebab dari bencana lumpur panas lapindo itu bu”,tapi dari pihak pemerintah
sendiri waktu itu sudah meminta kepada lapindo berantas untuk memberikan ganti
rugi kepada warga yang terkena bencana semburan lumpur itu bu?”.tanya beni
kembali kepada bu guru
“Tentu
saja beni pihak pemerintah sudah meminta kepada pihak lapindo berantas supaya
memberikan ganti rugi kepada masyarakat agar segera diberikan dengan cara
pemerintah membuat tim yang bekerja sama dengan pihak lapindo dan mencegah
masyarakat yang terkena dampak bencana lumpur panas itu nasibnya menjadi
jelas”balas bu guru kepada beni
“Bu
guru beni mau tanya apa pelajaran yang dapat kita ambil dari kejadian lumpur
panas lapindo yang terjadi di sidoharjo”,” soalnya kalau beni pikir kasian juga
masyarakat sekitar kejadian semburan lumpur panas yang tidak tahu penyebab sebenarnya
dari bencana semburan lumpur panas itu malah menjadi korban dari ketidak adilan
pihak lapindo berantas?”tanya beni kepada bu guru
“Begini
ben,pelajaran yang bisa kita ambil dari kejadian lumpur panas lapindo ini kita
harus lebih teliti dan hati-hati dalam mengambil suatu tindakan apalagi jika
tindakan yang akan kita lakukan itu bisa mengakibatkan dampak buruk bagi orang
lain”,”dan juga kita juga harus bisa memperdulikan dampak yang kita buat jika
kita sudah terlanjur membuat suatu kesalahan dan mengakibatkan kerugian materi
dan merebut kebebasan hak hidup orang lain”.pesan bu guru kepada beni
“Iya
bu itu juga beni setuju”,”soalnya jika beni pikir bencana lumpur panas lapindo
ini sudah membuat banyak dampak buruk dari pada dampak baik karena kecerobohan
lapindo berantas yang sembarangan dalam melakukan proyek penggalian di kawasan
porong sidoharjo yang juga belum ada solusi yang tepat untuk menghentikan
semburan lumpur panas”.balas beni kepada bu guru
“baiklah
beni karena hari sudah menjelang siang ayo kita pulang lagi pula kamu juga kan
belum makan siang kan jadi ayo sekarang kamu pulang”,”oh iya bu beni lupa udah
siang beni juga lapar kalau begitu beni pamit pulang dulu bu”.ucap bu guru pada
beni
Setelah
perbincangan singkat itu beni dan bu guru pun pergi dari sekolah untuk pulang
ke rumah.
* S E L E S A I *
No comments:
Post a Comment